Telkomsel Pastikan Layanan Telepon dan SMS di Papua Normal

Telkomsel memastikan bahwa layanan telepon dan SMS melalui jaringannya masih beroperasi seperti biasa.

oleh M Hidayat diperbarui 19 Agu 2019, 19:53 WIB
Diterbitkan 19 Agu 2019, 19:53 WIB
Ilustrasi BTS Telkomsel
Ilustrasi BTS Telkomsel (Liputan6.com/Sangaji)

Liputan6.com, Jakarta - Diwartakan sebelumnya, Telkomsel menghentikan operasi layanan GraPARI di Manokwari, Jayapura, dan Sorong untuk sementara. Hal ini sehubungan dengan aksi unjuk rasa yang berujung kerusuhan di Manokwari, Papua.

Namun, Telkomsel memastikan bahwa layanan telepon dan SMS melalui jaringannya masih beroperasi seperti biasa.

"Hingga saat ini akses layanan Telkomsel di Propinsi Papua dan Propinsi Papua Barat untuk voice dan SMS berfungsi normal, sedangkan untuk akses layanan data, seperti perintah dari Kemkominfo, sejak pukul 13.00 WIT telah dilakukan perlambatan akses," ujar Denny Abidin, Vice President Corporate Communications Telkomsel kepada Tekno Liputan6.com.

Seiring dengan situasi di Papua yang semakin kondusif, kata Denny, mulai pukul 20.30 WIT Telkomsel akan menormalkan akses layanan data secara berangsur-angsur.

"Kami akan melakukan pemantauan kualitas layanan secara berkala," tutur Denny.

Kemkominfo Batasi Akses Internet saat Terjadinya Kerusuhan Papua

Dalam keterangan resmi kepada Tekno Liputan6.com, Senin (19/08/2019), Kemkominfo melakukan throttling atau pelambatan akses/bandwidth di beberapa wilayah Papua.

Diungkapkan oleh Plt Kepala Biro Humas Kemkominfo Ferdinandus Setu, pelambatan akses internet ini dilakukan sehubungan dengan aksi pada Senin 19 Agustus 2019 di Manokwari, Jayapura, dan beberapa tempat lainnya.

"Pelambatan akses dilakukan secara bertahap sejak Senin (19/8) pukul 13.00 WIT," kata pria yang karib disapa Nando ini.

Ia menambahkan, seiring dengan situasi di wilayah Papua yang sudah kondusif, maka mulai malam ini (pukul 20.30 WIT) akses telekomunikasi sudah dinormalkan kembali.

Nando mengatakan, tujuan dilakukannya pembatasan akses internet adalah untuk mencegah penyebaran hoaks yang kian memicu aksi.

"Dapat kami sampaikan bahwa tujuan dilakukan throttling adalah untuk mencegah luasnya penyebaran hoaks yang memicu aksi," kata dia.

(Why/Isk)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya