Persiapan XL Axiata Sambut Era 5G

XL Axiata (XL) saat ini sedang mempersiapkan diri untuk menyambut teknologi 5G. Salah satunya melalui proses fiberisasi.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Sep 2019, 16:00 WIB
Diterbitkan 05 Sep 2019, 16:00 WIB
XL Axiata
Petugas teknisi XL Axiata melakukan pemeriksaan terhadap perangkat BTS 4G yang berada di ruas Jalan Tol Merak, Jakarta (Foto: XL Axiata)

Liputan6.com, Jakarta - XL Axiata (XL) saat ini sedang mempersiapkan diri untuk menyambut teknologi 5G. Salah satunya melalui proses fiberisasi.

Direktur Teknologi XL Axiata Yessie D. Yosetya mengatakan fiberisasi merupakan langkah awal yang harus dilakukan untuk menghadapi implementasi teknologi 5G.

"Jadi, 5G itu muatan bandwidth-nya lebih tinggi dibandingkan 4G. Kita sudah mulai dengan nature core. Jadi core Engineering Procurement Construction (EPC) kita modernisasi untuk yang sudah siap dengan teknologi 5G. Kita sudah mulai di sisi teknologi," katanya di Jakarta, Kamis (5/9/2019).

Pada semester I/2019, XL Axiata sudah melakukan fiberisasi pada 30 persen site-nya. Sementara hingga akhir 2019, 50 persen site ditargetkan sudah difiberisasi.

"Tahun depan harusnya kita sudah bisa mencapai 70 persen dari sisi site. Artinya, direct impact ke costumer, experience mereka harusnya lebih baik. Dengan site yang difiberisasi, penggunaan data jauh lebih lancar," jelas Yessie.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Perlu Dukungan Pemerintah

Menkominfo Rudiantara Jajal Jaringan 5G dengan Komunikasi via Hologram
Menteri Komunikasi dam Informatika RI, Rudiantara (tengah) tiba menghadiri acara Uji Coba Teknologi 5G dan Fiberisasi Jaringan di Jakarta, Rabu (21/8/2019). Dalam uji coba XL memamerkan telekomunikasi virtual via hologram dengan memanfaatkan jaringan generasi kelima. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Selain upaya yang dilakukan perusahaan, Yessie mengaku perlu dukungan atau langkah-langkah yang menjadi tanggung jawab pemerintah.

Dia menyebutkan dua hal, yakni terkait frekuensi dan ketersediaan infrastruktur pendukung. Untuk ketersediaan infrastruktur, kata dia, lebih menjadi tanggung jawab pemerintah daerah.

"Karena di teknologi 5G jarak antara site itu semakin dekat sehingga peran pemerintah daerah dalam mendukung ini, khususnya untuk membuat smart city jadi sangat krusial. Infrastruktur contohnya, lampu jalan bisa gunakan. Mungkin infrastruktur lain seperti tiang-tiang yang ada di pinggir jalan," tandasnya.

(Wilfridus Setu Embu/Isk)

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya