Google Aktifkan Fitur SOS Alert untuk Tepis Hoaks Virus Corona

Google telah mengaktivasi fitur SOS Alert untuk memberikan informasi seputar virus corona dari pihak resmi, termasuk tips keselamatannya.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 07 Feb 2020, 14:00 WIB
Diterbitkan 07 Feb 2020, 14:00 WIB
Penerbangan dari Kota Pusat Wabah Virus Corona Ditutup
Penerbangan dari Wuhan Ditutup: Pelancong berjalan melintasi papan informasi tentang penerbangan dari Wuhan telah dibatalkan di Bandara Internasional Ibu Kota Beijing pada Kamis (23/1/2020). China menangguhkan semua transportasi dari dan ke kota pusat penyebaran virus corona. (AP/Mark Schiefelbein)

Liputan6.com, Jakarta - Internet dibanjiri hoaks seputar mewabahnya virus corona. Beredarnya kabar bohong ini kerap membuat panik para pengguna internet.

Pemerintah pun sudah mengeluarkan daftar yang memuat sejumlah kabar yang tak terbukti kebenarannya.

Sementara itu, raksasa internet Google telah mengaktivasi fitur SOS Alert untuk memberikan informasi seputar virus corona dari pihak resmi, termasuk tips keselamatannya.

Diungkapkan Communication Manager Google Indonesia Feliciana Wienathan, pengaktifan SOS agar sebisa mungkin Google memberikan informasi resmi terkait virus corona.

"Kami mengedepankan hasil pencarian dari sumber-sumber resmi, misalnya WHO. Selain itu juga artikel-artikel dari sumber yang kredibel," kata Feliciana di Jakarta, Kamis (6/2/2020).

Feliciana mengatakan, dengan SOS Alert, hasil pencarian merujuk ke berbagai tautan dari sumber terpercaya. Jadi, segala misinformasi atau hoaks tidak ditampilkan di pencarian.

"SOS itu sudah langsung ada link pencarian, misalnya corona, ada top stories, di sini juga ada local updates serta health and information. Nah, di sini source-nya langsung dari WHO. Kemudian juga ada tips keamanan, dan panel knowledge," katanya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

Tersedia di Semua Bahasa

Kurir Barang di Tengah Krisis Virus Corona
Seorang staf mendisinfeksi paket Xu Guobin di Xi'an, Provinsi Shaanxi, China barat laut, pada 3 Februari 2020. Kurir bernama Xu Guobin terus bekerja saat liburan Tahun Baru Imlek selama 12 hari berturut-turut di tengah merebaknya wabah coronavirus baru. (Xinhua/Liu Xiao)

Feliciana menuturkan, ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan Google untuk membantu masyarakat saat situasi sedang genting.

Dia menyebut, fitur ini tersedia di semua bahasa, tergantung pada setting atau pengaturan bahasa di tiap perangkat.

"SOS ini sudah worldwide," ujarnya melanjutkan.

Feliciana mengatakan, pengaktifan SOS Alert untuk topik virus corona ini sudah dilakukan sejak beberapa minggu lalu.

 

Kecerdasan Buatan

Kurir Barang di Tengah Krisis Virus Corona
Suhu tubuh Xu Guobin dan rekan-rekannya diukur sebelum bekerja di Xi'an, Provinsi Shaanxi, China barat laut, pada 3 Februari 2020. Kurir bernama Xu Guobin terus bekerja saat liburan Tahun Baru Imlek selama 12 hari berturut-turut di tengah merebaknya wabah coronavirus baru. (Xinhua/Liu Xiao)

"Ini kami menggunakan kekuatan Google untuk membantu, kalau spesifik per negara kami belum ter-update," tutur dia.

Google sendiri menggunakan teknologi kecerdasan buatan untuk menghasilkan hasil pencarian yang lebih baik.

"Kalau top stories itu seperti hasil pencarian biasa, tetapi SOS Alert itu kami tambahkan informasi dan tips keamanannya," kata dia.

(Tin/Isk)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya