Investor Berupaya Lengserkan CEO Twitter Jack Dorsey

Posisi Jack Dorsey yang hanya punya hak 2 persen atas perusahaan rentan digulingkan oleh perusahaan investornya, seperti Elliott Management Corporation.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 02 Mar 2020, 08:32 WIB
Diterbitkan 02 Mar 2020, 08:32 WIB
Jack Dorsey, CEO Twitter (AP/Richard Drew)
Jack Dorsey, CEO Twitter (AP/Richard Drew)

Liputan6.com, Jakarta - Setelah mengumpulkan saham yang dimiliki, perusahaan investor Twitter Eliott Management Corporation berencana untuk melengserkan pendiri sekaligus CEO Twitter, Jack Dorsey, dari jabatannya.

Twitter merupakan satu dari sedikit perusahaan teknologi yang dipimpin oleh pendirinya. Meski begitu, kontrol atas Twitter tidak 100 persen di tangan Jack Dorsey.

Pemegang saham memiliki hak voting yang sama dengan Dorsey. Oleh karena itu, posisi Jack Dorsey yang hanya punya hak 2 persen atas perusahaan rentan digulingkan oleh perusahaan investornya, seperti Elliott Management Corporation.

Apalagi, nilai saham Twitter turun pada tahun lalu gara-gara masalah iklan tertarget dan mekanisme berbagi data dengan para partner.

Mengutip Reuters, Senin (2/3/2020), Elliott yang didirikan oleh miliarder Paul Singer kabarnya berupaya memasang orang-orang pilihannya untuk menduduki jabatan eksekutif di Twitter.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Belum Pilih Nama Pengganti

Aplikasi Twitter
Aplikasi Twitter. Ilustrasi: Dailydot.com

Tidak jelas siapa calon pengganti Jack Dorsey yang diajukan oleh Singer. Namun, kabarnya pelengseran kursi kepemimpinan Twitter ini karena beban Jack Dorsey yang kini memimpin dua perusahaan, yakni Twitter dan Square.

Para investor telah mengizinkan Jack Dorsey memimpin kedua perusahaan sejak 2015. Saat itu, untuk kedua kalinya Jack Dorsey menjadi CEO Twitter.

Ia telah menjadi bos Twitter dan memimpin sejak 2006. Pada saat itu masa jabatannya hanya dua tahun dan kemudian digantikan oleh pendiri Twitter lainnya, Ev Williams.

Williams pernah menuding Jack Dorsey merupakan manager yang tidak becus dan tidak cukup fokus dalam mengejar keuntungan Twitter.


Kembali Jadi CEO

Ilustrasi Twitter  (iStockPhoto)

Meski begitu, Jack Dorsey kembali sebagai CEO setelah pendahulunya, Dick Castolo, mengundurkan diri.

Pengetahuan Jack Dorsey atas perusahaan dan inovasinya meluncurkan produk-produk baru membuat dewan direksi Twitter memberikan kepercayaan untuk tetap bertahan.

Sekadar informasi, Dorsey bukanlah CEO pertama yang menjalankan dua perusahaan.

Sebelumnya pendiri Apple Steve Jobs juga memimpin dua perusahaan, yakni Apple dan studio film animasi Pixar selama beberapa tahun.

Tak hanya itu, Elon Musk juga memimpin Tesla Motors dan perusahaan pembesut roket SpaceX.

(Tin/Ysl)


Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya