CEO Nokia Mundur Gara-Gara Perusahaan Kalah Saing di Industri 5G?

Nokia mengumumkan CEO Rajeev Suri akan mundur dari jabatannya pada Agustus 2020, setelah memipin selama 6 tahun.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 04 Mar 2020, 17:03 WIB
Diterbitkan 04 Mar 2020, 17:03 WIB
Ini Dia CEO Baru Nokia Pengganti Stephen Elop
Patut ditunggu sepak terjang mantan 'raja ponsel' Nokia di bawah kendali Rajeev Suri beserta Microsoft. Mampukan Nokia kembali ke masa jaya?

Liputan6.com, Jakarta - Nokia mengganti CEO-nya seiring dengan kesulitan perusahaan penyedia alat-alat telekomunikasi ini bersaing dalam menyediakan teknologi 5G secara global.

Perusahaan asal Finlandia ini mengumumkan pada Senin kemarin bahwa CEO Rajeev Suri akan mundur dari jabatannya pada Agustus 2020, setelah memipin selama 6 tahun.

Dalam pernyataannya, Rajeev Suri menginformasikan bahwa ia memang sudah lama ingin mundur dari posisinya sebagai CEO Nokia.

"Setelah 25 tahun berada di Nokia, saya ingin melakukan hal yang berbeda. Nokia selalu jadi bagian hidup saja, saya ingin berterima kasih kepada semua orang yang pernah bekerja dengan saya," kata Rajeev Suri.

Mengutip laman CNN, Rabu (4/3/2020), Suri bakal digantikan oleh Pekka Lundmark yang kini merupakan presiden sekaligus CEO Fortum, perusahaan Finlandia yang bergerak di bidang energi.

Sekadar informasi, meski perusahaan-perusahaan teknologi Tiongkok tengah bermasalah di Amerika Serikat, Eropa, dan Australia, Nokia justru dianggap gagal menangkap kesempatan ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kalah dari Kompetitor

Nokia 5.1 Plus
Boks Nokia 5.1 Plus (Liputan6.com/ Agustin Setyo W)

Bahkan, CNN melaporkan, Nokia berada di belakang kompetitornya karena bersaing untuk menyediakan perlengkapan bagi operator jaringan nirkabel untuk generasi internet super cepat berikutnya yang diharapkan bisa mengubah komunikasi.

Bulan lalu, Huawei malah mengatakan, telah memenangkan setidaknya 91 kontrak komersial 5G. Sementara Ericsson dan Nokia masing-masing mengklaim telah memenangkan 81 dan 68 transaksi.

Dilaporkan, dalam beberapa bulan terakhir, bisnis jaringan memang tengah menurun secara signifikan. Nilai saham Nokia turun 46 persen sejak Maret 2019.

Sementara pada bulan Oktober, perusahaan justru memberikan kabar buruk lain yang menyebut mereka akan menunda dividennya, sehingga dapat membebaskan sumber daya untuk terus berinvestasi dalam bidang 5G.


Tentang Rajeev Suri

Nokia
Deretan smartphone Nokia. Liputan6.com/ Andina Librianty

Rajeev Suri merupakan seorang yang sudah lama bekerja di Nokia. Ia memulai karier di Nokia sebagai marketing manager di tahun 1995 dan menjari CEO Nokia Solutions and Networks, unit peralatan yang dimiliki bersama oleh Nokia dan Siemens.

Selama masa jabatannya, ia mencapai perubahan menyeluruh, meningkatkan nilai perusahaan dari 1 miliar Euro menjadi 10 miliar Euro.

Kemudian, di tahun 2014, Rajeev Suri diangkat menjadi CEO Nokia dan berkantor di markas pusat yang ada di kota Espoo, Finlandia.

Di bawah kepemimpinannya, Nokia sempat mengakuisisi perusahaan telekomunikasi Prancis Alcatel-Lucent pada 2015.

Selanjutnya, ia jugalah yang mendorong Nokia kembali ke bisnis smartphone. Pasalnya, sebelum Suri menjabat sebagai CEO, Nokia menjual bisnis mobile-nya ke Microsoft. 

(Tin/Isk)

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya