Liputan6.com, Jakarta - Apple dan Google menolak berbagai aplikasi berhubungan dengan virus corona yang informasinya tak bersumber dari pemerintah, rumah sakit, dan badan kesehatan dunia WHO.
Dengan begitu, aplikasi-aplikasi terkait virus corona yang menggunakan sumber tidak dikenal, tak bisa ada di toko aplikasi Apple maupun Google.
Advertisement
Baca Juga
Mengutip laman CNBC, Jumat (6/5/2020), informasi ini diungkapkan oleh beberapa pengembang aplikasi iPhone.
Keempat pengembang ini menyebut, Apple menolak aplikasi mereka. Padahal aplikasi itu memberikan informasi dan statistik mengenai negara-negara mana saja yang memiliki kasus positif virus corona.
Sebagian dari aplikasi yang ditolak ini menggunakan data publik dari sumber kredibel seperti WHO untuk membuat dashboard dan maupun peta real-time.
Sejumlah pengembang meminta agar namanya tidak disebut guna menghindari masalah dengan proses tinjauan aplikasi dari Apple.
Salah satu pengembang mengatakan, karyawan Apple menjelaskan melalui telepon, semua informasi yang terkait dengan virus corona di aplikasi-aplikasi Apple harus berdasarkan keterangan resmi WHO atau pemerintah.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Bantu Atasi Disinformasi
Sementara, seorang pengembang lain menyebut Apple menolak aplikasi mereka. "Aplikasi-aplikasi yang mengandung informasi tentang kondisi medis saat ini haruslah dibuat oleh institusi resmi," demikian bunyi alasan penolakan aplikasi tersebut.
Semua ini dilakukan bukan tanpa sebab. Menurut pihak Apple, mereka kini lebih selektif meninjau aplikasi yang memberikan informasi terkait virus corona demi melindungi pengguna dari penyebaran disinformasi.
Saat ini, sejumlah aplikasi iOS yang memberikan informasi tentang virus corona masih muncul di hasil pencarian atau di top app ratings.
Termasuk di dalamnya adalah aplikasi "Virus Tracker" dari pengembang Healthlynked, sebuah aplikasi dari perusahaan medik Unbound dan aplikasi berbahasa Portugis berisi tentang informasi terkait virus corona, buatan pemerintah Brazil.
Advertisement
Google Lakukan Hal Sama di Android
Sementara itu untuk Android, Google tampaknya telah memblokir sebagian hasil pencarian terkait virus corona dan Covid-19. Sayangnya belum diketahui apakah perusahaan memblokir aplikasi-aplikasi baru yang terkait dengan informasi virus corona.
Sebenarnya, Google sendiri sudah memiliki kebijakan yang menyangkal keberadaan aplikasi yang berefek tragis, aplikasi yang kurang sensitif atau memanfaatkan bencana, kekejaman, konflik, dan kematian.
Pihak Google juga menolak untuk berkomentar terkait masalah ini. Namun, Google mengarahkan The Verge ke serangkaian aplikasi yang telah disetujui, dalam hal pemberian informasi terkait virus corona.
Misalnya informasi di aplikasi bakal diberi izin, jika berasal dari Palang Merah Amerika, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, serta Doctor on Demand, dan aplikasi resmi Twitter Android serta News 360.
Aplikasi-aplikasi eksisting yang tak bersumber informasi dari pihak kredibel pun bisa saja dihapus.
(Tin/Ysl)