Virus Corona Disebar Pakai Jaringan 5G, Hoaks atau Fakta?

Seorang penyanyi Amerika Serikat Keri Hilson yang memiliki 4,2 follower di Twitter mengunggah cuitan, yang salah satunya mencoba menghubungkan virus corona dengan 5G.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 18 Mar 2020, 07:30 WIB
Diterbitkan 18 Mar 2020, 07:30 WIB
Italia Tutup Seluruh Wilayahnya Akibat Virus Corona
Seorang wanita berjalan di Lapangan Santo Markus, Venesia, Italia, Senin (9/3/2020). Hingga saat ini, sebanyak 9.172 pasien di Italia dinyatakan positif virus corona (COVID-19). (Anteo Marinoni/LaPresse via AP)

Liputan6.com, Jakarta - Seiring dengan virus corona yang penyebarannya begitu cepat di berbagai negara di dunia, rumor maupun kabar hoaks pun beredar tidak kalah cepatnya.

Salah satu hoaks tentang virus corona adalah penyebarannya melalui jaringan 5G. Jika kamu mendengar kabar ini, jangan sekalip un percaya, pasalnya ini adalah informasi hoaks.

Penjelasannya, karena gelombang radio tak menciptakan virus penyebab penyakit Covid-19 itu.

Hoaks ini beredar bahkan secara global. Mulanya, seorang penyanyi Amerika Serikat Keri Hilson yang memiliki 4,2 follower di Twitter mengunggah sejumlah cuitan. Salah satunya adalah tautan yang mencoba menghubungkan virus corona dengan 5G.

"Orang-orang berusaha memperingatkan kita mengenai 5G selama bertahun-tahun. Petisi, organisasi, penelitian, apa yang kita lalui ini (virus corona) adalah dampak radiasi. 5G diluncurkan di Tiongkok pada 1 November 2019. Orang-orang pun mati," kata dia, sebagaimana dikutip dari Cnet, Rabu (18/3/2020).

Pendapat ngawur ini juga dibagikan di YouTube dan Facebook, termasuk dari orang-orangyang anti dengan 5G.

Tersebar juga di Facebook

TV Hoaks
TV Hoaks

Pengguna Facebook dengn akun Ben Mackie belum lama ini menghubungkan virus corona dengan 5G. "Mereka berusaha membuat kita takut akan virus palsu, padahal saat itu menara 5G dibangun di seluruh dunia," katanya.

Tak cukup di situ, Mackie juga mengklaim, pendiri Microsoft Bill Gates menemukan teknologi tersebut dan itu adalah upaya mengurangi populasi dunia. Ia juga percaya, vaksin yang dikembangkan untuk virus corona sebenarnya adalah chip yang ditanamkan pada manusia.

Pencari fakta Inggris, FullFact, pun membantah kabar ini. "Cerita tentang 5G ini merupakan disinformasi," kata seorang profesor di sekolah kesehatan masyarakat Colorado, Jonathan M Samet.

Pihak Federal Communication Commission (FTC) juga membantah keras bahwa 5G berhubungan dengan virus corona.

Ada 36 Hoaks Virus Corona dalam 4 Hari

Banner hoaks
Banner hoaks

Dalam empat hari terakhir, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) telah mendeteksi 36 hoaks baru seputar virus corona.

Sebelumnya hingga tanggal 12 Maret 2020 pukul 07.00 WIB, Kemkominfo mendeteksi 196 hoaks seputar virus corona di Indonesia.

Dalam laporan per tanggal 16 Maret 2020 pukul 08.00 WIB, Kemkominfo di bawah Ditjen Aplikasi Informatika mengenali total 232 hoaks yang beredar di internet, baik di medsos maupun pesan instan.

Berdasarkan laporan yang diterima Tekno Liputan6.com, Senin (16/3/2020), berikut adalah laporan 36 hoaks baru yang beredar dalam 4 hari terakhir.

1. Presiden Jokowi Positif Virus Corona

Beredar tangkapan layar artikel dengan judul "Hasil Pemeriksaan Presiden Jokowi Virus Corona". Artikel ini dimuat pada 15 Maret 2020, pukul 15.05 WIB.

Setelah ditelusuri, tangkapan layar itu merupakan hasil editan artikel Detik.com pada 15 Maret 2020 pukul 15.05 WIB. Judul aslinya adalah "Presiden Jokowi Jalani Tes Virus Corona Sore Ini".

Hoaks lainnya adalah:

2. Mitra Gojek yang Diduga Suspect Corona Melarikan Diri dari Rumah Sakit Persahabatan.

3. Suspect Corona Virus Ditemukan di Delta Spa

4. Warga Klaten Terpapar Virus Corona

5. Warga DKI yang Diliburkan Berbondong-bondong ke Puncak. (selanjutnya baca di sini.)

(Tin/Isk)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya