Google Bakal Pakai Info Lokasi untuk Memperlambat Penyebaran Virus Corona

Google sedang menjajaki cara menggunakan informasi lokasi untuk memperlembat penyebaran virus Corona. Salah satunya dengan menentukan efektivitas jarak sosial.

oleh Andina Librianty diperbarui 22 Mar 2020, 08:00 WIB
Diterbitkan 22 Mar 2020, 08:00 WIB
Google
Kantor pusat Google di Mountain View. Liputan6.com/Jeko Iqbal Reza

Liputan6.com, Jakarta - Google sedang menjajaki cara menggunakan informasi lokasi untuk memperlambat penyebaran virus Corona. Salah satunya dengan menentukan efektivitas jarak sosial.

Hal ini diungkapkan oleh Senator Amerika Serikat (AS), Ed Markey. Ia telah lama memperjuangkan privasi konsumen, serta mendesak perhatian terhadap upaya pemerintah bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan teknologi besar untuk melacak virus Corona.

Dalam sepucuk surat kepada Chief Technology Officer Gedung Putih, Michael Kratsios, Markey mengutip laporan Washington Post yang menyebutkan pemerintah berdiskusi dengan Amazon.com, Apple, Facebook, Google, IBM, dan perusahaan-perusahaan teknologi lain, mengenai kemungkinan menggunakan data lokasi sebagai alat penelitian karena penyebaran virus tersebut di AS.

"Kami membutuhkan jaminan pengumpulan dan pemrosesan jenis-jenis informasi tersebut, jika dikumpulkan dan dirahasiakan, tidak menimbulkan risiko keselamatan dan privasi bagi individu," tulis Markey seperti dikutip dari Reuters, Minggu (22/3/2020).

Ia meminta pemerintah untuk menggambarkan bagaimana data akan dikumpulkan, dirahasiakan, dan disimpan, serta siapa yang akan memiliki akses ke data tersebut dan perusahaan apa saja yang terlibat dalam penelitian.

Respons Perusahaan-perusahaan Teknologi

"Pekerjaan ini akan mengikuti protokol privasi kami yang ketat dan tidak akan melibatkan berbagi data tentang lokasi, pergerakan, atau kontak individu," jelas perwakilan Google dalam sebuah pernyataan.

Sementara pihak Facebook dalam sebuah pernyataan, mengungkapkan tidak ada kesepakatan untuk berbagi data lokasi individu dengan pemerintah AS.

"Di AS, kami memberikan pengarahan kepada CDC (Centers for Disease Control and Prevention) mengenai pekerjaan yang kami lakukan dengan agregat, peta data yang tidak diidentifikasi dengan para peneliti - yang sebelumnya dilaporkan - dan mereka mendukung kami untuk melakukan lebih banyak lagi. Kami belum menerima permintaan untuk data lokasi dari pemerintah AS," jelas juru bicara Facebook.

Pihak Apple menegaskan tidak melacak lokasi pengguna. Perusahaan memang berpartisipasi dalam pertemuan mengenai Covid-19 Gedung Putih, tapi lebih difokuskan pada telehealth dan pembelajaran jarak jauh.

(Din/Ysl)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya