Hadirkan Family Pairing, TikTok Tetap Ajak Orangtua Aktif Pantau Aktivitas Anak

Bersamaan dengan perilis fitur Family Pairing, TikTok mengajak orangtua untuk tetap memantau aktivitas internet anaknya.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 22 Apr 2020, 14:30 WIB
Diterbitkan 22 Apr 2020, 14:30 WIB
TikTok
TikTok. Dok: money.com

Liputan6.com, Jakarta - TikTok baru saja mengumumkan kehadiran fitur baru untuk aplikasinya, yakni Family Pairing. Lewat fitur ini, orangtua bisa terlibat langsung untuk mengetahui aktivitas anaknya saat menggunakan TikTok.

"Keamanan dan kenyamanan remaja di TikTok menjadi perhatian kami, sebab ada kebutuhan nyata untuk meningkatkan hal tersebut," tutur Head of Public Policy of TikTok Indonesia, Malaysia, and Philippines, Donny Eryastha.

Donny mengatakan, hal ini tidak lepas dari semakin banyak orang yang menyalahgunakan platform digital, termasuk yang menyasar anak-anak. Data KPAI 2019 menyebut kasus kejahatan online yang menjerat anak mencapai 600an kasus.

"Jadi, TikTok sebenarnya dari sisi produk ingin mengajak orangtua lebih terlibat saat anaknya bermain aplikasi kami," tutur Donny menjelaskan.

Terlebih, berdasarkan laporan UNICEF tahun 2018 menyebut 98,3 persen remaja berusia 16-24 tahun di Indonesia sudah memiliki smartphone. Lalu, 90,7 persen di antaranya mengaku sudah mengakses internet.

"Indonesia memang dikenal progresif dalam hal pemanfaatan platform digital, tapi tetap perlu diketahui dampaknya bagi anak-anak, termasuk risiko yang berkaitan dengan pemanfaataan internet," tutur Spesialis Perlindungan Anak UNICEF Indonesia Astrid Gonzaga Dionisio.

Oleh sebab itu, Astrid mengatakan peran orangtua dalam lingkungan internet anak sangat besar. Orangtua perlu menjadi mitra bagi anak untuk membangun ekosistem internet yang aman dan sehat.

Peran Serta Semua Pihak

Aplikasi TikTok. Dok: Engadget.com
Aplikasi TikTok. Dok: Engadget.com

Dalam kesempatan itu, Donny juga mengatakan peran untuk membangun ekosistem internet yang aman dan nyaman bagi anak perlu digalakkan semua pemangku kepentingan, termasuk para orangtua.

Oleh sebab itu, dia mengatakan fitur Family Pairing di TikTok hanya menjadi salah satu komponen untuk membangun ekosistem internet aman bagi anak. Peran aktif orangtua sangat diperlukan.

"Menurut saya, di samping ada fitur ini, orangtua tetap harus aktif mencari tahu platform digital seperti apa yang digunakan anak-anaknya, lebih baik orangtua aktif juga," tuturnya.

Untuk mendukung fitur ini, TikTok juga melakukan sejumlah aktivitas bersama UNICEF dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Namun mengingat kondisi saat ini tidak memungkinkan untuk dilakukan langsung, TikTok akan melakukannya secara online.

Informasi Soal Family Pairing di TikTok

ilustsrasi aplikasi TikTok.
ilustsrasi aplikasi TikTok. (iStockphoto)

Fitur Family Pairing ini memungkinkan orangtua untuk terhubung dengan akun TikTok anak remajanya dan menerapkan pengaturan, seperti:

1. Manajemen Waktu Layar: Mengatur berapa lama anak remaja dapat menghabiskan waktu di TikTok setiap harinya.

2. Mode Terbatas: Membatasi tampilan konten yang mungkin tidak pantas untuk semua audiens. Bahkan tanpa mengaktifkan fitur Family Pairing, orangtua dapat membantu anak remajanya mengatur Manajemen Waktu Layar dan Mode Terbatas dengan mengunjungi menu Kesejahteraan Digital di aplikasi kapan saja.

3. Pesan Langsung: Membatasi siapa yang dapat mengirim pesan ke akun yang terhubung, atau mematikan Pesan Langsung seluruhnya.

Dengan mengutamakan keamanan, TikTok memiliki banyak kebijakan dan kontrol untuk fitur pesan. Contohnya, hanya pengikut yang disetujui dapat saling bertukar pesan, dan tidak memperbolehkan gambar atau video dikirim di fitur pesan.

Tak hanya itu, mulai tanggal 30 April, TiikTok akan meningkatkan perlindungan tersebut untuk anggota komunitas yang lebih muda, dengan menonaktifkan fitur Pesan Langsung untuk akun pengguna yang berusia di bawah 16 tahun.

(Dam/Isk)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya