Penjelasan Lengkap Bhinneka.com Terkait Pencurian Data Pengguna

Bhinneka.com mengklaim tengah melakukan investigasi terkait masalah pencurian data pengguna. Berikut penjelasan lengkapnya.

oleh Iskandar diperbarui 10 Mei 2020, 23:15 WIB
Diterbitkan 10 Mei 2020, 23:11 WIB
Kantor Bhinneka.Com
Kantor Bhinneka.Com (Sumber: TechInAsia)

Liputan6.com, Jakarta - Kelompok hacker bernama ShinyHunters mengklaim telah menjual 1,2 juta data pengguna Bhinneka.com di dark web.

Terkait isu ini Astrid Warsito selaku Group Head Brand Communication & PR Bhinneka.com menegaskan sangat mengutamakan keamanan dan kenyamanan pelanggan.

"Kami dari waktu ke waktu selalu meningkatkan standard keamanan. Saat ini tim kami tengah melakukan investigasi pada kabar tersebut," ujar Astrid melalui pesan singkat, Minggu (10/5/2020).

Ia menuturkan, insiden peretasan ini dapat terjadi pada siapa saja dan perusahaan mengajak para pelanggan untuk terlibat aktif dalam melawan cybercrime.

"Dapat kami sampaikan, password customer di database selalu dienkripsi dan Bhinneka.com tidak menyimpan data kartu kredit atau pun debit, semua data pembayaran langsung terkoneksi dengan payment gateway," Astrid memaparkan.

Untuk tindakan pencegahan, Bhinneka.com mengimbau para pengguna untuk melakukan langkah-langkah pengamanan digital mandiri.

Antara lain mengganti password secara berkala dan tidak menggunakan password yang sama untuk berbagai layanan, serta menggunakan alamat email berbeda khusus untuk aktivitas transaksi online.

Hacker Klaim Jual 1,2 Juta Data Pengguna Bhinneka.com

Hacker
Kawasan Asia Tenggara mulai menjadi pemain ekonomi skala besar sehingga memicu para hacker untuk melakukan penyerangan siber. (Doc: iStockphoto)

Kelompok hacker yang dilaporkan membobol data pengguna Tokopedia, yaitu ShinyHunters, mengklaim telah menjual 1,2 juta data pengguna Bhinneka.com di dark web.

Selain Bhinneka.com, mereka mengaku memiliki data pengguna dari 10 perusahaan digital, yang totalnya mencapai 73,2 juta data pengguna.

Diwartakan ZDNet, Minggu (10/5/2020), keseluruhan data pengguna itu dijual di dark web untuk produk-produk ilegal dengan harga USD 18.000 atau sekitar Rp 266 juta.

Sementara itu, 1,2 juta data pengguna Bhinneka dibanderol dengan harga USD 1.200 atau sekitar Rp 17, 8 juta.

Kelompok hacker itu bahkan telah membagikan sampel dari beberapa database yang dicuri, yang telah diverifikasi oleh ZDNet untuk memasukkan catatan pengguna yang sah--untuk sampel di mana rincian pengguna diberikan.

Daftar 10 Perusahaan Teknologi yang Terkena Dampak

Hacker Klaim Jual 1,2 Juta Data Pengguna Bhinneka.com
Hacker Klaim Jual 1,2 Juta Data Pengguna Bhinneka.com. Dok: zdnet.com

Termasuk Bhinneka.com, berikut daftar perusahaan dan jumlah data pengguna yang diklaim tengah dijual oleh kelompok hacker ShinyHunters.

1. Aplikasi kencan online Zoosk (30 juta data pengguna)

2. Layanan printing Chatbooks (15 juta data pengguna)

3. Layanan fashion Korea Selatan SocialShare (6 juta data pengguna)

4. Layanan pesan antar makanan Home Chef (8 juta data pengguna)

5. Marketplace online Minted (5 juta data pengguna)

6. Surat kabar online Chronicle of Higher Education (3 juta data pengguna)

7. Majalah furnitur Korea Selatan GGuMim (2 juta data pengguna)

8. Majalah kesehatan Mindful (2 juta data pengguna)

9. Toko online Indonesia Bhinneka.com (1,2 juta data pengguna)

10. Koran AS StarTribune (1 juta data pengguna)

(Isk/Why)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya