Huawei Perangi Covid-19 dengan 5G, Cloud, dan Kecerdasan Buatan

Huawei perang melawan Covid-19 melalui pendayagunaan 5G, Cloud, dan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).

oleh Iskandar diperbarui 26 Mei 2020, 16:30 WIB
Diterbitkan 26 Mei 2020, 16:30 WIB
Teknologi 5G. Dok: Huawei
Teknologi 5G. Dok: Huawei

Liputan6.com, Jakarta - Huawei bersama dengan digelarnya Global Analyst Summit di Shenzhen, belum lama ini menyampaikan mengenai bagaimana mempercepat pemulihan ekonomi global akibat pandemi global virus corona (Covid-19) melalui pendayagunaan 5G, cloud, dan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).

Oleh karenanya, penerapan 5G memiliki peran yang signifikan dalam mengakomodasi terlaksananya kondisi 'new normal', di mana terjadi perubahan secara besar-besaran dalam setiap aktivitas kehidupan manusia di tengah pandemi ini.

Mohammad Rosidi, ICT Strategy and Business Director, Huawei Indonesia mengatakan, melihat indikasi tersebut serta perubahan perilaku selama era 'new normal', masyarakat butuh selalu terkoneksi secara daring selama pandemi COVID-19.

"Maka penting untuk mendukung terimplementasinya 5G. Ketersediaan spektrum menjadi kunci, kami yakin pemerintah berupaya sedemikian rupa untuk memanajemen alokasi spektrum 5G ini," ujar Rosidi melalui siaran pers yang Tekno Liputan6.com terima, Selasa (26/5/2020).

Sama halnya dengan yang terjadi di Asia Pasifik, seluruhnya memandang tentang pentingnya dilakukan percepatan dalam pengembangan 5G di kawasan ini.

Di negara Thailand contohnya, telah dibentuk Komite 5G Nasional yang terdiri dari 26 anggota dan diketuai sendiri oleh Perdana Menteri Thailand, Prayut Chan-o-cha.

 

Peran Komite 5G Nasional

Teknologi 5G. Dok: Huawei
Teknologi 5G. Dok: Huawei

Perannya sangat signifikan dalam melakukan koordinasi pengembangan 5G dan mendorong pertumbuhan ekonomi digital di negara tersebut.

Komite tersebut juga bertugas untuk memitigasi semua hambatan yang muncul saat pengambilalihan spektrum-spektrum yang kosong, dari lembaga negara untuk National Broadcasting and Telecommunications Commission (NBTC), dengan kompensasi tertentu sebagai gantinya.

Langkah ini diharapkan akan mampu meningkatkan kerja sama antara lembaga-lembaga terkait dalam mendukung pengembangan 5G.

Di lain pihak, organisasi-organisasi yang bergerak di bidang industri, seperti GSMA menggarisbawahi bahwa peran teknologi 5G begitu krusial dalam memerangi pandemi ini, sekaligus sebagai “tulang punggung” bagi percepatan upaya pemulihan ekonomi bangsa.

Sudah menjadi pengetahuan umum di industri bahwa TIK dan ekonomi merupakan dua elemen penting yang akan menjadi pilar dalam mendukung proses kerja manusia usai pandemi nanti.

 

Dukung Peningkatan Kualitas SDM Digital

Global Analyst Summit. Dok: Huawei
Global Analyst Summit. Dok: Huawei

Tidak saja menyebutkan mengenai pengembangan 5G secara umum, Huawei juga mendukung dikembangkannya kualitas SDM digital di kawasan regional.

Sejak 2013, Huawei Indonesia telah aktif berperan serta dalam memupuk kualitas SDM digital manusia Indonesia dengan mengadakan pelatihan bagi lebih dari 15.000 profesional di bidang TIK, serta melakukan alih pengetahuan bagi lebih dari 5.000 siswa yang menggeluti bidang TIK melalui sejumlah program pelatihan, seperti Huawei Certified Student Training, Seeds for the Future, SmartGen dan Huawei ICT Academy Global Network.

Di kawasan ASEAN, Huawei juga telah membentuk Huawei ASEAN Academy, yang berupa modul pelatihan khusus untuk mendukung peningkatan kualitas SDM digital. Inisiatif ini dimulai di Thailand, kemudian di Kamboja.

Menyusul pada tanggal 20 Mei lalu, Huawei juga telah membentuk Huawei ASEAN Academy di Malaysia, di mana nantinya akan menyasar 50.000 lebih SDM dari berbagai sektor bisnis dan teknologi di negara tersebut dalam kurun waktu lima tahun ke depan.

 

Hadirkan 3.000 Kursus TIK

Ilustrasi Artificial Intelligence (AI), Machine Learning (ML)
Ilustrasi Artificial Intelligence (AI), Machine Learning (ML). Kredit: Gerd Altmann from Pixabay

Akademi ini sendiri nantinya akan menghadirkan lebih dari 3.000 kursus TIK dengan melibatkan 100 pelatih ahli.

Program akademi pelatihan dan kursus TIK itu sendiri juga menyasar ke lembaga-lembaga pemerintahan, profesional di industri, hingga mahasiswa dengan menyediakan pendekatan secara holistik dengan makin tumbuhnya ekosistem TIK secara positif di masing-masing negara.

Program ini diharapkan akan mampu mendorong dikembangkannya metode pendidikan yang makin kokoh dan majemuk, berupa pelatihan daring berbasis skenario yang disiarkan secara langsung, hingga tur studi ke luar negeri.

Program akademi ini juga menyediakan solusi-solusi multi dimensi untuk beragam SDM dan tingkatan kebutuhan guna menjamin bahwa solusi ini mampu secara efektif mengatasi kesenjangan kebutuhan SDM yang tengah terjadi di kancah industri saat ini.

Sebagai penyedia solusi TIK terkemuka global, Huawei menjadi advokasi untuk dikembangkannya SDM TIK yang terbuka untuk semua untuk kemaslahatan semua pihak. Huawei ASEAN Academy menjadi penanda bagi perjalanan Huawei dalam turut membangun SDM TIK demi mendukung terwujudnya transformasi digital.

(Isk/Why)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya