Liputan6.com, Jakarta - Twitter mengumumkan fitur baru yang sedang dalam fase uji coba coba. Jejaring sosial mikroblog itu berharap pengguna terlebih dahulu membaca suatu artikel sebelum mengunggah atau me-retweet artikel tersebut.
Dilansir dari GSM Arena, Jumat (12/6/2020), hal ini diumumkan oleh akun Twitter Support.
Advertisement
Baca Juga
"Berbagi artikel dapat menciptakan percakapan, sehingga Anda mungkin ingin membacanya sebelum menggunggahnya di Twitter," tulis akun @TwitterSupport.
Sharing an article can spark conversation, so you may want to read it before you Tweet it.To help promote informed discussion, we're testing a new prompt on Android –– when you Retweet an article that you haven't opened on Twitter, we may ask if you'd like to open it first.
— Twitter Support (@TwitterSupport) June 10, 2020
"Untuk membantu mempromosikan diskusi, kami sedang melakukan uji coba di Android, yaitu ketika Anda me-retweet sebuah artikel yang belum Anda buka di Twitter, kami mungkin akan bertanya apakah Anda ingin membukanya terlebih dahulu," jelas Twitter.
Diskusi Lebih Informatif
Twitter disebut menginginkan pengguna membaca terlebih dahulu sebuah artikel sebelum me-retweet. Langkah ini diharapkan bisa mendorong diskusi yang lebih produktif di layanannya.
We wanted to test a way to improve the health of a conversation as it gets started. And to see if reminding people to read an article before they share it leads to more informed discussion.
— Twitter Support (@TwitterSupport) June 10, 2020
"Kami ingin menguji cara untuk meningkatkan kesehatan percakapan saat dimulai. Dan untuk melihat apakah mengingatkan orang untuk membaca artikel sebelum mereka membagikannya akan mengarah ke diskusi yang lebih informatif," jelas Twitter.
Advertisement
Sambangi Sejumlah Pengguna
Twitter sudah mulai meluncurkan fitur ini kepada sejumlah pengguna di aplikasi Android. Ketika pengguna me-retweet unggahan dengan artikel, sebuah prompt akan muncul dengan keterangan, "Headlines don't tell the full story. Want to read this before Retweeting?"
Pengguna tetap dapat me-retweet artikel tersebut jika menginginkannya. Jadi, fitur baru ini merupakan pengingat bagi para pengguna untuk membaca artikel agar tidak menyebarkan informasi yang salah.
(Din/Ysl)