Liputan6.com, Jakarta - Gempa bumi dilaporkan terasa di sejumlah wilayah di Jabodetabek. Menurut informasi dari akun Twitter Badan Meteorologi dan Klimatologi (BMKG), pusat gempa berada di 18 km barat daya Rangkas Bitung, Banten.
Magnitudo gempa itu 5,4 dan tidak berpotensi tsunami. Kejadian ini sontak mendapat respons dari banyak warganet yang mengaku merasakannya.
Advertisement
Baca Juga
Berdasarkan pantauan Tekno Liputan, Selasa (7/7/2020), tagar gempa kini menjadi Trending Topic Twitter. Selain banyak yang merasakan, tidak sedikit pula yang tidak menyangka terjadi gempa.
Untuk mengetahup seperti apa respons warganet mengenai gempa yang baru saja terjadi di Jabodetabek, berikut ini beberapa kicauan yang sudah dihimpun dari Twitter.
pantesan piring gue pas makan getar2 #gempa toh
— adu (@adupokdu) July 7, 2020
apa gw doang yang gak berasa #gempa
— @raziafrian (@raziafr4) July 7, 2020
kan bener gempa 😐berasa sih tadi lagi rebahan #gempa
— Yuliana Dewi Andriani (@miiyu_elf) July 7, 2020
ada yg berasa #gempa ngga barusan? Pelen sih tapi serasa kayak digoyang2 kursinya
— Kartini Samon (@moi_tince) July 7, 2020
Lagi rebahan main hp tba2 ngerasa pusing pas liat galon kok airnya goyang2 ya, ternyata #Gempa
— Yuni Apriani (@yuni_aprianii) July 7, 2020
kirain apa goyang2 pdhl lg di kasur, tau2nya gempa. liat lampu tumblr goyang2 jugakk :( #gempa
— calon taruni stpp bogor/aup bogor 2020 (@asimilikitiww) July 7, 2020
Gempa Magnitudo 6,1 Jepara Terasa hingga Yogyakarta
Selain di Jabodetabek, gempa sebelumnya juga terjadi di wilayah Jepara, Jawa Tengah.
Pusat gempa terjadi di laut atau 53 kilometer barat laut Jepara hingga getarannya terasa di beberapa bagian wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Seperti di wilayah Mlati, Kabupaten Sleman, Sedayu, Kabupaten Bantul serta beberapa bagian Kulon Progo.
"Gempa tersebut menghasilkan spektrum gelombang seismik yang luas dirasakan hingga DIY dikarenakan memiliki energi yang cukup besar," jelas Supervisor Pusat Gempa Regional VII Stasiun Geofisika Yogyakarta Nugroho Budi W, Selasa (7/7/2020) dilansir Antara.
Menurutnya, energi besar yang mampu menjangkau wilayah yang jauh karena mengalami proses pemantulan dan pembiasan gelombang.
Selain faktor sumber gempa, kondisi geologi lokal lanjut Budi juga menjadi faktor penyebab gempa itu dapat dirasakan atau tidak.
"Wilayah dengan kondisi geologi yang didominasi lapisan endapan atau sedimen akan memiliki peluang merasakan getaran gempa. Hal ini dikarenakan gelombang gempa yang melalui kondisi geologi tersebut akan mengalami pembesaran gelombang gempa atau amplifikasi," kata dia.
Advertisement
Tidak Berpotensi Gelombang Tsunami
Sementara itu, Sugeng, warga Sentolo, Kulon Progo, menceritakan saat getaran gempa yang cukup kuat dia rasakan ketika masih berada di dalam rumah.
"Terasa banget seperti gempa (Yogyakarta) 2006. Rumah bergetar kencang. Tetangga saja langsung membunyikan kentongan," kata Sugeng.
Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pusat gempa bumi dengan magnitudo 6,1 yang terjadi Selasa pukul 05.54 WIB berada di laut pada koordinat 6,12 Lintang Selatan dan 110,55 Bujur Timur. Atau 53 km barat laut Kota Jepara pada kedalaman 578 km.
Menurut BMKG, gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan gelombang tsunami. Dan hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan akibat gempa itu.
(Dam/Why)