Google Tawarkan Tes Covid-19 Gratis untuk 90 Ribu Karyawan

Google memberikan akses tes Covid-19 gratis setiap pekannya untuk 90 ribu karyawan di Amerika Serikat (AS). Program ini akan diperluas untuk karyawan di negara-negara lain pada 2021.

oleh Andina Librianty diperbarui 20 Des 2020, 14:00 WIB
Diterbitkan 20 Des 2020, 14:00 WIB
Kantor Baru Google di Berlin
Seorang teknisi melewati logo mesin pencari internet, Google, pada hari pembukaan kantor baru di Berlin, Selasa (22/1). Google kembali membuka kantor cabang yang baru di ibu kota Jerman tersebut. (Photo by Tobias SCHWARZ / AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Google memberikan tes gratis Covid-19 setiap pekannya untuk 90 ribu karyawan di Amerika Serikat (AS). Total 90 ribu karyawan yang akan mendapatkan tes Covid-19 itu, termasuk anak usaha Google yaitu YouTube.

Dilansir dari The Verge, Minggu (20/12/20), langkah Google ini berbeda dengan perusahaan-perusahaan lain. Amazon, misalnya, saat ini hanya menawarkan tes Covid-19 kepada para karyawan yang bekerja dari lokasi fisik seperti toko ritel atau gudang.

Para karyawan Google dijanjikan menerima tes dalam dua hingga empat hari setelah mengajukan permintaan.

Kemudian, mereka akan mendapatkan hasilnya dalam dua hari setelah diproses di laboratorium.

Biaya Tes Covid-19

Google
Kantor pusat Google di Mountain View. Liputan6.com/Jeko Iqbal Reza

Menurut laporan Wall Street Journal, Google membayar mitranya, BioIQ, sebesar USD 50 per tes. Itu artinya, perusahaan akan mengeluarkan dana USD 4,5 juta setiap pekan jika 90 ribu karyawan mengambil tes Covid-19 tersebut.

Angka tersebut adalah asumsi jika semua karyawan memanfaatkan tawaran tes gratis tersebut. Pihak Google sendiri merekomendasikan agar tawaran ini diambil.

Tes Covid-19 untuk Karyawan di Seluruh Dunia

Juru bicara Google mengatakan, karyawan magang Google juga akan bisa mengikuti tes tersebut. Program tes Covid-19 gratis ini juga akan diperluas ke karyawan Google di negara-negara lain pada 2021.

Raksasa mesin pencari itu berharap tes ini dapat membantu mengurangi jumlah penyebaran kasus secara asimtomatik atau tanpa gejala, jika ada karyawan terinfeksi.

(Din/Why)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya