Liputan6.com, Jakarta - Twitch baru saja mengumumkan untuk membekukan akun Donald Trump di layanan live streaming-nya hingga batas waktu yang belum ditentukan.
Sebelumnya, platform streaming itu telah lebih dulu mengangguhkan sementara akun Twitch mantan Presiden Amerika Serikat ke-45 tersebut setelah aksi demonstrasi di Capitol Hill dua pekan lalu.
Bersamaan dengan pembekuan akun baru-baru ini, perusahaan memastikan Donald Trump tidak bisa membuat akun yang berbeda atau mengajukan banding atas keputusan Twitch itu.
Advertisement
Baca Juga
Dikutip dari The Verge, Kamis (21/1/2021), juru bicara Twitch mengatakan, "Kami telah menangguhkan tanpa batas waktu channel Twitch Presiden Trump karena terus menghasut follower-nya untuk melakukan tindak kekerasan."
"Pernyataan Presiden terus ditafsirkan sebagai ajakan bertindak kekerasan, dan kami mengambil keputusan ini untuk menghilangkan potensi berbahaya bagi komunitas dan masyarakat umum," ucap juru bicara Twitch.
Twitch menyebutkan, perusahaan memiliki aturan yang jelas dengan melarang berbagai ujaran kebencian, pelecehan, atau hasutan untuk bertindak kekerasan baik yang terjadi di dalam atau di luar layanan.
Â
Sempat Tangguhkan pada 2019
Twitch sebelumnya sudah menangguhkan akun Trump selama dua minggu pada Juni 2019. Saat itu, perusahaan menyatakan akun tersebut telah melanggar aturan tentang perilaku penuh kebencian.
Sejak aksi demonstrasi dan kerusuhan di Capitol Building Washington DC, Amerika Serikat pada 6 Januari 2021, Twitter sudah membekukan akun Twitter Donald Trump secara permanen.
Kala itu, perusahaan mengatakan tindakan itu dilakukan untuk mencegah pernyataan berisi hasutan untuk melakukan kekerasan.
Advertisement
Twitter Akhirnya Bekukan Akun Donald Trump
Twitter akhirnya membekukan akun Donald Trump secara permanen setelah melakukan peninjauan terhadap twit-twit yang diterbitkan di akun @realDonaldTrump.
"Kami telah menangguhkan akun Donald Trump secara permanen karena risiko hasutan lebih lanjut untuk melakukan kekerasan," tutur perusahaan lewat akun Twitter Safety (@TwitterSafety), Sabtu (9/1/2021) pukul 6.21 WIB.
Dalam konteks peristiwa yang berlangsung pekan ini, perusahaan sebelumnya telah menegaskan pada hari Rabu (7/1/2021) bahwa pelanggaran tambahan terhadap Peraturan Twitter berpotensi mengakibatkan tindakan pembekuan permanen.
(Ysl/Why)