Liputan6.com, Jakarta - Apple AirTag baru saja diumumkan dan dirilis belum lama ini. Kurang dari sebulan sejak peluncuran resminya, gadget tersebut telah diretas.
Namun, peretasan ini berasal dari peneliti keamanan TI, yang mana artinya lebih bertujuan untuk menunjukkan kemungkinan terjadinya peretasan ketimbang melakukannya untuk tujuan jahat.
Baca Juga
Dalam proses peretasan, yang dilakukan peneliti adalah mereka berhasil merekayasa balik mikrokontroler di AirTag, meskipun tampaknya itu tidak semudah yang dibayangkan, kerena mereka telah merusak dua AirTag.
Advertisement
Namun, begitu mereka mengakses mikrokontroler, mereka mem-flash ulang perangkat dan berhasil mengubah cara AirTag berfungsi.
Pada dasarnya, apa yang mereka lakukan adalah mengubah URL di AirTag ke perangkat yang berbeda.
Ketika AirTag diatur ke mode hilang--setiap kali perangkat berkemampuan NFC seperti iPhone atau ponsel Android diletakkan di dekat AirTag--mereka akan mendapatkan prompt yang akan membuka browser dan mengarahkan mereka ke situs web Apple, di mana mereka dapat menghubungi pemiliknya.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Memodifikasi URL
Namun, dengan memodifikasi URL, berarti seseorang dapat dengan sengaja membiarkan AirTag yang "hilang" tergeletak di sekitar untuk diambil orang.
Ketika mereka mencoba membuka situs web, mereka dapat dialihkan ke konten berbahaya.
Namun, hingga berita ini naik, belum ada tanggapan dari Apple. Yang jelas, masalah ini perlu ditangani.
Advertisement