Liputan6.com, Jakarta - Pemulihan ekonomi Indonesia dalam masa pandemi Covid-19 terlihat tanda-tandanya. Ada tiga aspek yang medorong pulihnya ekonomi di Indonesia, yakni meratanya vaksinasi, digitalisasi UMKM, dan revitalisasi pariwisata.
Grab Indonesia memandang salah satu faktor yang mendorong ekonomi Indonesia bisa pulih yakni keberhasilan kolaborasi pemerintah dengan berbagai perusahaan swasta.
Baca Juga
Kolaborasi tersebut dalam penyediaan jaringan pengaman sosial bagi masyarakat miskin, adaptasi perilaku sehat, dan optimalisasi vaksinasi. Grab Indonesia adalah salah satu diantaranya.
Advertisement
Grab telah bekerja sama dengan pemerintah pusat dan daerah dalam lebih dari 40 inisiatif program dalam bidang vaksinasi, digitalisasi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), serta revitalisasi sektor pariwisata.
President of Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata, mengatakan saat ini merupakan saat yang paling penting untuk terus mendorong kemitraan pemerintah dan perusahaan swasta. Ia juga mengingatkan bahwa Indonesia tidak boleh berpuas diri walau telah menciptakan momentum untuk pemulihan.
“Dengan semangat gotong royong, kita harus mengambil peran untuk membantu saudara-saudara kita, agar kita semua bisa melewati masa-masa sulit ini bersama-sama,” kata Ridzki dalam keterangan resmi yang diterima Tekno Liputan6.com, Senin (28/6/2021).
Ridzki menjelaskan, kolaborasi Grab didasarkan pada dialog terbuka dan lugas dengan pemerintah pusat dan daerah tentang tantangan paling kritis yang dihadapi masyarakat Indonesia. Khususnya terkait dengan perawatan kesehatan dan pemantapan mata pencaharian melalui penggunaan teknologi digital.
Â
Dukung Vaksinasi
Pada aspek ini Grab telah mendorong program vaksinasi nasional dengan memvaksinasi mitra Grab di lebih dari 53 kota dan kabupaten di seluruh Indonesia, yang juga meliputi kota kecil seperti Jayapura, Maros, Ambon, Bantul, Gowa dan masih banyak lagi.
“Grab akan terus meningkatkan titik inokulasi (penyuntikan) vaksinasi sesuai arahan pemerintah,” tulisnya.
Melalui program ini, saat ini ratusan ribu masyarakat termasuk mitra pengemudi Grab telah mendapatkan vaksin. Diketahui, status mereka yang telah divaksinasi tercantum pada aplikasi dan dapat dilihat oleh konsumen saat memesan armada yang meningkatkan ketenangan dan rasa aman saat mereka bepergian.
“Kondisi geografis Indonesia yang berupa negara kepulauan menghadirkan tantangan tersendiri dalam penyediaan vaksin yang merata dan mencakup semuanya. Teknologi dan jangkauan platform Grab yang luas dapat membantu pemerintah mengatasi masalah ini,” kata Ridzki.
Kedepannya Grab akan terus mendukung upaya pemerintah dalam vaksinasi, salah satunya menjangkau segmen masyarakat dengan interaksi dan kerentanan sosial tinggi.
Â
Advertisement
Digitalisasi UMKM
Dalam lingkup digitalisasi UMKM, Grab bekerja sama dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Koperasi dan UKM serta pemerintah di 12 provinsi untuk mendorong UMKM masuk ke platform digital.
Contohnya dengan peningkatan keterampilan pelaku UMKM, penydiaan iklan dalam meningkatkan visibilitas online, serta peluncuran microsite Grab yang dirancang khusus untuk UMKM untuk memberikan tips dan info lain terkait pengembangan bisnis online.
Baru-baru ini, Grab mendukung Kementerian Penanaman Modal/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dalam proses membantu UMKM mengajukan izin usaha untuk mendapatkan Nomor Izin Usaha (NIB) melalui Online Single System (OSS).
“Inilah yang kami dorong, karena kami berharap mereka dapat memasuki ekosistem digital dan sekaligus meningkatkan inklusi keuangan UMKM, membantu mereka meningkatkan pendapatan dan mendukung mata pencaharian pelaku usaha dan keluarganya,” kata Ridzki.
Informasi, UMKM mencakup 99,9 persen dari total unit usaha di Indonesia, dengan jumlah 64,2 juta unit UMKM yang telah menyerap 120 juta dari 130 juta tenaga kerja nasional.
Â
Revitalisasi Pariwisata
Pada sektor pariwisata, Grab mendukung upaya pemulihan pada beberapa titil pariwisata di Indonesia. Diantaranya destinasi super Danau Toba, Sumatera Utara, Borobudur, Jawa Tengah, dan juga Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.
Selain itu, Grab juga bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam menyelenggarakan pelatihan peningkatan kualitas layanan bagi mitra pengemudi Grab yang menjadi garda terdepan dalam berinteraksi dengan wisatawan.
Program Grab Toba meliputi layanan GrabCar Airport di Bandara Silangit, Grab Rent yang cocok untuk wisatawan, serta pemesanan hotel melalui aplikasi Grab. Program Grab Toba diharapkan dapat membantu pencapaian target 1 juta pengunjung di destinasi tersebut.
“Kami memahami bahwa pariwisata melibatkan banyak orang dan memiliki banyak bisnis sebagai sistem pendukungnya. Pemulihan di sektor pariwisata berarti pemulihan di rumah tangga banyak orang,” kata Ridzki.
Sementara itu di Candi Borobudur, Grab mendukung inisiatif pariwisata keselamatan sesuai dengan prinsip-prinsip kebersihan, kesehatan, keselamatan dan kelestarian lingkungan (CHSE) untuk mitra pengemudi dan merchant Grab, promosi perjalanan dan eksplorasi destinasi wisata melalui layanan Grab, serta penyediaan paket wisata di wilayah Magelang, Yogyakarta, Solo dan Semarang.
“Grab berkomitmen untuk terus berkolaborasi dengan pemerintah dalam menjaga momentum pemulihan. Meningkatnya jumlah orang yang divaksinasi dan UMKM digital menyediakan platform yang kuat untuk percepatan pertumbuhan yang didorong oleh kemitraan pemerintah-swasta. Kami yakin kinerja ekonomi akan lebih cerah di kuartal ketiga,” tutup Ridzki.
(Rif/Isk)
Advertisement