Survei Microsoft: Tingkat Kesopanan Warganet di Dunia Menurun Selama Pandemi

Dalam studinya, Microsoft mengungkapkan bahwa banyak masyarakat dunia yang menilai bahwa warganet menjadi semakin tidak sopan selama pandemi Covid-19.

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 26 Jul 2021, 10:00 WIB
Diterbitkan 26 Jul 2021, 10:00 WIB
Menggunakan internet/unsplash @dadaben_
Menggunakan internet/unsplash @dadaben_

Liputan6.com, Jakarta - Studi Digital Civility Index (DCI) yang dilakukan Microsoft baru-baru ini mengungkapkan adanya penurunan tingkat kesopanan warganet selama pandemi Covid-19.

82 persen responden di 22 negara yang disurvei mengatakan bahwa tingkat kesopanan di dunia maya jauh lebih buruk satu tahun setelah dimulainya pandemi virus corona.

Dikutip dari blog resmi Microsoft, Senin (26/7/2021), hanya ada satu negara yang melaporkan tren kesopanan secara positif dalam satu tahun pandemi dan pembatasan global yaitu Kolombia.

Riset terbaru bertajuk Civility, Safety, and Interaction Online 2021 ini melakukan survei pada 11.067 orang, yang terdiri dari remaja 13 sampai 17 tahun dan orang dewasa 18 sampai 74 tahun.

Mereka mendapatkan survei tentang paparan terhadap 21 risiko online di empat kategori yaitu perilaku, seksual, reputasi, dan pribadi atau intrusif.

Survei tahun ini menandai tahun keenam dari penelitian kesopanan digital, yang secara berturut-turut dilakukan oleh Microsoft.

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini

Menurunnya Indikator Positif

Stres Bekerja. Unsplash/jetshoot.com
Stres Bekerja. Unsplash/jetshoot.com

Microsoft melaporkan, pada 2021 kurang dari dua dari 10 responden (17 persen) yang mengatakan bahwa tingkat kesopanan daring meningkat sebagai akibat dari COVID-19. 30 persen lain menyebut bahwa itu memburuk.

"Harapan apa pun untuk peningkatan kesopanan daring pupus oleh penurunan total dalam tindakan positif," tulis Microsoft.

Ada beberapa pernyataan indikator yang mendukung temuan ini. Misalnya dalam pernyataan "Saya melihat lebih banyak orang membantu satu sama lain" terdapat penurunan hingga 56 persen, dibandingkan 67 persen tahun lalu.

Pernyataan tentang rasa kebersamaan yang lebih besar juga menurun hingga 50 persen dari 62 persen pada 2020, dan pernyataan bahwa orang menjadi lebih mendukung satu sama lain anjlok ke 49 persen dari 57 persen.

Responden yang "bersama-sama menghadapi krisis" juga turun ke 53 persen dari 59 persen pada 2020, dan mereka yang "lebih terhubung dengan teman dan keluarga" turun dari 56 persen ke 58 persen. 

Meningkatnya Komentar Negatif

Ilustrasi Internet, Digital, Gaya Hidu Digital
Ilustrasi Internet, Digital, Gaya Hidu Digital. Kredit: Nattanan Kanchanaprat via Pixabay

Di sisi lain, beberapa indikator negatif yang merupakan dampak dari pandemi Covid-19 menunjukkan peningkatan.

Misalnya, responden yang mengeluarkan frustrasinya secara daring meningkat hingga 67 persen dari 60 persen. Sementara, mereka yang merasa orang menjadi kurang toleran meningkat hingga 59 persen dari 54 persen.

54 responden juga menyebut bahwa mereka mengalami atau melihat lebih banyak serangan personal dan komentar negatif. Angka ini meningkat dari 53 persen di 2020.

Meski begitu, Microsoft melaporkan bahwa terdapat penurunan di dua indikator dampak negatif yaitu pada menurunnya informasi yang salah dan orang-orang yang bertindak egois.

Informasi yang salah dilaporkan menurun ke 60 persen dari tahun lalu yaitu 67 persen, sementara orang yang bertindak egois menurun ke 49 persen dibandingkan 52 persen di 2020.

Data tersebut belumlah secara lengkap diungkap oleh Microsoft. Mereka mengatakan bahwa laporan menyeluruh dari Digital Civility Index 2021 akan dirilis pada 8 Februari 2022 dalam peringatan Hari Internet Aman Sedunia.

(Dio/Isk)

Infografis Mekanisme Virtual Police Awasi Pengguna Media Sosial

Infografis Mekanisme Virtual Police Awasi Pengguna Media Sosial. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Mekanisme Virtual Police Awasi Pengguna Media Sosial. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya