Liputan6.com, Jakarta - Baru-baru ini, perusahaan startup asal Jepang dan Israel bermitra untuk menggarap sebuah proyek eksperimental untuk menghasilkan oksigen di Bulan.
Diharapkan, proyek ini dapat membantu astronaut saat melakukan misi di Bulan atau di luar angkas.
Baca Juga
Startup Israel yang bernama Helios Project Ltd itu akan uji coba mengekstraksi oksigen dengan cara melelehkan tanah Bulan pada suhu tinggi dan mengelektrolisisnya.
Advertisement
Sedangkan startup asal Jepang, Ispace Inc. akan mengirimkan peralatan untuk eksperimen tersebut ke Bulan sebanyak dua kali, yaitu pada tahun 2023 dan 2025.
"Kami sangat senang dengan teknologi mereka, dan kami percaya upaya ini akan merangsang lebih banyak pihak untuk memasuki pasar ini," kata CEO Ispace, Takeshi Hakamada, dikutip Kyodo News, Senin (16/8/2021).
Sementara itu, CEO Helios, Jonathan Geifman, mengatakan mengekstraksi oksigen dari tanah Bulan sangat penting bagi manusia untuk terlibat dalam aktivitas di Bulan di masa depan.
Â
Kolaborasi Pertama Jepang dan Israel
Menurut otoritas antariksa Israel, kesepakatan ini menandai kolaborasi pertama Jepang dan Israel oleh perusahaan swasta di bidang pengembangan luar angkasa.
Saat ini, Helios telah mengembangkan reaktor yang dapat memproses tanah bulan untuk mengekstrak oksigen dan logam seperti besi, aluminium dan silikon.
Selain untuk mengolah tanah bulan, reaktor buatan Helios ini juga dikembangkan agar dapat memproses tanah Mars. Perusahaan mengharapkan, 250 kilogram oksigen dapat dihasilkan dari 1 ton tanah bulan.
Advertisement
Terbangkan Robot Berubah Bentuk ke Bulan
Lebih lanjut, Ispace berencana akan menerbangkan robot yang dapat berubah bentuk dan berbobot hanya 0.25 Kg ini ke Bulan dalam bentuk bola.
Ketika sampai dipermukaan, robot tersebut akan berubah bentuknya sehingga lebih mudah merekam gambar permukaan Bulan. "Robot ini akan sangat berguna untuk misi di masa depan," kata JAXA.
(YSl/Tin)
Â