Liputan6.com, Jakarta - Pandemi Covid-19 menyebabkan pemerintah kota mengoptimalkan implementasi teknologi kota pintar (Smart City) yang mengintegrasikan Teknologi Informasi dan Komunikasi serta berbagai perangkat IoT demi efisiensi dan layanan kota.
Saat ini pemerintah pusat juga mendorong pembuatan Master Plan Smart City di 100 kota dan pembangunan sarana dan prasarana berbasis teknologi informasi, baik dari sisi infrastruktur maupun aplikasi.
Direktur Utama Lintasarta Arya Damar menyatakan, Lintasarta telah hadir untuk membangun infrastruktur fundamental hampir di seluruh wilayah Indonesia, bahkan hingga ke daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal).
Advertisement
Infrastruktur itu meliputi fasilitas komputasi awan, pusat data, dan jaringan serat optik. Tak hanya itu, perusahaan pun menyediakan konektivitas dan solusi IT yang dapat digunakan oleh pemerintah, industri keuangan, layanan jasa kesehatan, rantai pasokan, dan industri lainnya.
Baca Juga
"Kami tak akan pernah berhenti mendukung pemerataan infrastruktur Teknologi Informasi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi demi terciptanya kota pintar secara berkelanjutan," ujar Arya Damar, Direktur Utama Lintasarta dalam Webinar yang membahas topik Smart and Sustainable Cities, dikutip Jumat (27/8/2021).
Pembangunan infrastruktur, menurut Arya, berperan penting dalam implementasi Smart City di seluruh Indonesia. Pemerintah dan sejumlah operator telekomunikasi selama ini juga telah menyediakan infrastruktur teknologi dasar. Ini mencakup kabel optik, pusat data, dan komputasi awan.
Lintasarta sendiri terus melakukan pengembangan dalam memperkuat infrastruktur teknologi untuk membantu berbagai perusahaan mengembangkan bisnis. Salah satunya melalui Lintasarta Cloudeka yang akan dirilis dalam waktu dekat.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Cloudeka
Cloudeka adalah penyedia layanan komputasi awan lokal yang diklaim andal untuk membangun serta memelihara kemitraan kuat guna meningkatkan bisnis lokal melalui penyediaan layanan komputasi awan menyeluruh.
Selain itu, solusi berbasis teknologi bagi pemerintahan tak cukup berhenti di penerapan smart city. Diperlukan solusi Smart and Sustainable City, yang dapat terwujud, apabila masyarakat, media, komunitas, dan bisnis tidak sekadar berperan sebagai pengguna dari solusi itu, tetapi juga menjadi co-kreator.
Lewat kolaborasi pentahelix, kata Arya, aspirasi dapat terserap dengan baik dan lebih cepat. Dengan demikian, prioritas kebijakan juga diharapkan dapat dieksekusi secara lebih cepat. Sebagai co-creators, masyarakat, media, komunitas dan bisnis akan melakukan banyak inovasi baru, sesuai dengan tujuan dari gagasan Smart and Sustainable City.
Arya juga memaparkan bahwa jumlah aplikasi dan sensor yang terpasang selama proses transformasi digital akan memproduksi data dalam jumlah sangat banyak. Oleh sebab itu, integrasi akan berperan penting dalam proses pengolahan data yang dihasilkan.
"Data yang terintegrasi dapat dibuat dibuat pemodelan dan visualisasi, sehingga kondisi daerah dapat dilihat dengan jelas secara near real-time atau dinamakan dengan digital twin. Pemerintah dapat membuat simulasi untuk melihat prediksi hasilnya sehinggamenjadi dasar pembuatan keputusan. Data terintegrasi kemudian dapat dibagikan (non-credential) ke pengembang untuk menghasilkan inovasi baru," tutur Arya.
Advertisement
Master Plan dan API
Dia pun berharap pemerintah daerah tak perlu memikirkan kendala di aspek infrastruktur. Dia menilai pemerintah dapat berfokus pada penyiapan master plan Smart City jangka panjang guna mewujudkan kota pintar berkelanjutan, serta menyiapkan solusi dan prosedur bisnis inovatif.
Misalnya, menciptakan aplikasi sesuai kebutuhan masing-masing daerah, lalu membagikan Application Programming Interface (API), yang dapat menghubungkan satu aplikasi dengan aplikasi lainnya, baik dalam satu platform yang sama maupun lintas platform.
"Saya harapkan setiap kota akan membuka API untuk digunakan oleh industri, akademisi, dan masyarakat dalam hal kepentingan bisnis dan penelitian. Kolaborasi tersebut tentu akan menguntungkan pemerintah daerah itu sendiri di masa mendatang. Pemerintah pun akan punya sebuah pemodelan data yang disebut digital twin," tutur Arya.
Digital Twin
Digital twin adalah representasi digital dari suatu entitas, baik aset, proses maupun sistem, termasuk perilaku untuk memahami status, menanggapi perubahan, meningkatkan operasi bisnis dan memberikan nilai tambah.
Dalam hal ini, digital twin menciptakan kota pintar dan berkelanjutan melalui empat komponen.
Pertama, penyatuan data digital dalam platform satu data yang aman. Kedua, permodelan data untuk visualisasi daerah secara real time.
Ketiga, analisis data dan simulasi untuk pembuatan kebijakan baru atau data driven decision making. Keempat, open data menghasilkan inovasi dan data baru yang lebih luas.
Advertisement