Liputan6.com, Jayapura - Muhammad Rafli Setiawan, remaja berusia 13 tahun ini menjadi atlet esports termuda yang tampil dalam ekshibisi PON XX Papua 2021.
Bersama dengan ketiga teman lainnya, Rafli tergabung dalam tim esports yang mewakili provinsi DKI Jakarta untuk cabor (cabang olahraga) Free Fire.
Advertisement
Bersekolah di SMPN 181 Jakarta Pusat, Rafli ternyata sudah mengenal gim sejak kelas 5 SD. "Saya mengenal dan main gim pertama kali itu pada kelas 5 SD. Main Free Fire," katanya.
Advertisement
Baca Juga
"Saat itu lihat teman main gim, jadi tertarik dan pengin main. Saat itu sih belum ada kepikiran untuk bertanding dalam turnamen," kata Rafli.
Dia menambahkan, baru pada 2019 mulai ikut ajang kompetisi dengan mengikuti beberapa turnamen offline di Jakarta bersama teman-temannya yang bergabung dalam tim bernama Basreng.
Uniknya, tim Basreng yang terpilih sebagai wakil provinsi DKI Jakarta untuk bertanding PON XX Papua 2021 ini berisikan anggota yang sudah lama main bersama (maber).
Rafli dan teman-teman satu timnya menargetkan membawa medali emas untuk cabor Free Fire di PON XX Papua ini.
Meski begitu, Rafli melihat tim-tim esports lainnya bukan lawan mudah untuk dihadapi. "Semuanya terlihat lawan berat, tapi tidak masalah semuanya akan saya lawan," tuturnya.
Ditanyakan tentang tim esports Free Fire dari provinsi mana yang dipikir tangguh, Rafli mengatakan, "Tim dari Sulawesi Utara akan jadi lawan berat, mereka punya strategi bagus, cara atur posisi, dan setup-nya."
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tim Basreng
"Ada satu teman satu tim kenal sudah lama dan tinggal dekat rumah. Dia yang mengajarkan saya cara bermain Free Fire," katanya.
Karena sering mabar, Rafli dan rekan di tim Basreng pun memberanikan diri untuk mendaftar di kualifikasi PON XX Papua 2021.
"Setelah daftar dan ikutan bertanding kami lolos, dan akhirnya terpilih sebagai tim yang mewakili provinsi DKI Jakarta," ujar Rafli.
Advertisement
Minta Izin ke Orangtua
Sebelum terpilih mewakili DKI Jakarta di PON XX Papua 2021, Rafli mengaku sering dimarahi oleh orang tuanya karena bermain gim.
"Awalnya itu sering dimarahin main gim terus-terusan dan suka telat makan. Mereka kaget saat saya terpilih mewakili DKI Jakarta di PON XX," katanya.
Rafli juga mengaku sulit untuk menjelaskan semua hal tentang esports dan ekshibisi ini kepada orang tuanya, ia pun dibantu menjelaskan oleh official dan akhirnya diizinkan.
(Ysl/Tin)
Infografis Tentang Game
Advertisement