Rusia Larang Penjualan Kacamata Pintar Facebook dan Ray-Ban

Badan Keamanan Rusia mengungkapkan kekhawatiran mereka akan digunakannya kacamata pintar Facebook dan Ray-Ban sebagai alat mata-mata

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 15 Okt 2021, 07:30 WIB
Diterbitkan 15 Okt 2021, 07:30 WIB
Facebook
Tampilan Ray-Ban Stories, kacamata pintar pertama hasil kolaborasi Facebook bersama Ray-Ban. (Foto: Facebook)

Liputan6.com, Jakarta Badan keamanan Rusia FSB melarang penjualan kacamata pintar yang baru dirilis oleh Facebook dan Ray-Ban. Pelarangan dilakukan karena kekhawatiran mereka akan penggunaan kacamata ini sebagai gadget untuk mata-mata.

Dalam siaran persnya, Federal Security Service atau FSB Rusia mengatakan, kacamata pintar Facebook dan Ray-Ban bisa digunakan sebagai sarana untuk 'secara diam-diam memperoleh informasi.'

Dilansir The Moscow Times, Kamis (14/10/2021), situs berita teknologi TJournal melaporkan, kacamata pintar tersebut memang tidak dijual di pasar Rusia.

Namun, apabila pelarangan secara resmi diberlakukan, maka warga Rusia yang mencoba membelinya secara daring terancam menghadapi tuntutan pidana.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kasus Penggunaan Gadget Mata-Mata Ilegal

[Fimela] St Petersburg
View Kota St Petersburg, Rusia | Peter Herrmann/Pixabay.com

Pada 2019, seorang pemain ski Siberia dinyatakan bersalah atas 'lalu lintas gelap' dari peralatan spionase, setelah membeli sepasang kacamata ski seharga US$ 30 dengan kamera bawaan secara daring dari Tiongkok.

Sebelumnya pada 2018, seorang petani juga ditangkap karena membeli pelacak GPS Tiongkok untuk membantunya menemukan ternak liar. Namun dia dibebaskan setelah adanya protes dari publik.

Mahkamah Agung Rusia menyatakan, "seseorang tidak bisa dituntut atas pembelian gadget mata-mata apabila mereka salah memahami tentang tujuan sebenarnya."

Anggota parlemen pun telah menyusun sejumlah pengecualian untuk daftar perangkat yang dilarang.

Facebook sebelumnya mengumumkan hasil kolaborasi terbarunya bersama Ray-Ban, yakni kacamata pintar yang diberi nama Ray-Ban Stories.

Dikutip dari situs resmi Facebook, Jumat (10/9/2021), Ray-Ban Stories memiliki sejumlah kemampuan, seperti mengambil video atau foto, speaker untuk mendengarkan podcast, musik, termasuk menerima panggilan suara, hingga sudah mendukung voice assistant.


Facebook Jamin Privasi

Facebook
Tampilan Ray-Ban Stories, kacamata pintar pertama hasil kolaborasi Facebook bersama Ray-Ban. (Foto: Ray-Ban)

Untuk mendukung kemampuan tersebut, Facebook membenamkan kamera ganda beresolusi 5MP di kacamata ini. Selain itu, ada pula mikrofon yang dapat dipakai untuk melakukan panggilan atau membuat video.

Facebook mengatakan pihaknya menjamin privasi pengguna, termasuk lingkungannya. Salah satunya adalah ada opsi untuk mematikan mikrofon maupun kamera.

Tidak hanya itu, ada pula LED yang berfungsi sebagai tanda bahwa kamera sedang aktif. Jadi, ketika pengguna mengambil foto atau video, orang di sekitarnya mengetahui bahwa kamera dari Ray-Ban Stories ini sedang aktif.

Sementara di aplikasi Facebook View, pengguna juga dimungkinkan untuk melakukan pengaturan sesuai preferensi pengguna, seperti kapan dan di mana pengguna ingin melakukan impor foto maupun video yang ditangkap.

Kacamata ini dijual dengan harga mulai dari US$ 299 (Rp 4,5 juta) dan tersedia di toko ritel tertentu di Amerika Serikat, Australia, Kanada, Irlandia, Italia, dan Inggris.


Infografis Skandal Kebocoran Data Facebook

Infografis skandal kebocoran data Facebook
Infografis skandal kebocoran data Facebook
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya