Blue Origin Ungkap Rencana Pembangunan Stasiun Luar Angkasa Orbital Reef

Perusahaan penerbangan antariksa milik Jeff Bezos, Blue Origin, mengungkap rencana pembangunan stasiun luar angkasa bernama Orbital Reef.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 26 Okt 2021, 19:00 WIB
Diterbitkan 26 Okt 2021, 19:00 WIB
Orbital Reef Blue Origin
Ilustrasi stasiun antariksa Orbital Reef yang akan dibangun Blue Origin (Foto: Blue Origin).

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan penerbangan antariksa Jeff Bezos, Blue Origin, mengumumkan rencana pembangunan stasiun luar angkasa mandirinya bernama Orbital Reef.

Stasiun luar angkasa tersebut ditargetkan mulai beroperasi paruh kedua dekade ini. Menurut Blue Origin, Orbital Reef akan jadi tempat bagi peneliti, industri, wisatawan antariksa, dan mitra internasional yang berkunjung.

Mengutip The Verge, Selasa (26/10/2021), Blue Origin tengah mengerjakan proyek Orbital Reef melalui kemitraan dengan perusahaan penerbangan luar angkasa Sierra Space, anak usaha Sierra Nevada Corporation.

Proyek paling terkenal Sierra Space adalah Dream Chaser, pesawat antariksa bersayap yang dirancang untuk membawa kargo (dan mungkin orang) ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Dream Chaser dijadwalkan mulai penerbangan pada 2022.

Selain Sierra Space, pembangunan Orbital Reef juga mendapat dukungan dari Boeing, Redwire Space, Genesis Engineering Solutions, dan Arizona State University.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tampung 10 Orang

Orbital Reef Blue Origin
Ilustrasi stasiun antariksa Orbital Reef yang akan dibangun Blue Origin (Foto: Blue Origin).

Dengan ukuran yang hampir sebesar ISS, Orbital Reef dirancang bisa menampung 10 orang dengan area terpisah untuk tinggal dan penelitian.

Perusahaan juga mengklaim, stasiun antariksa ini akan menjadi taman bisnis serba guna di luar angkasa. Stasiun ini akan memiliki banyak pelabuhan untuk mengunjungi pesawat ruang angkasa dan modul bersama dengan berbagai fasilitas.

"Orbital Reel akan memiliki arsitektur sistem terbuka yang memungkinkan banyak orang dan pelanggan untuk memakai fasilitas ini. Misalnya badan antariksa, media dan travel pengusaha, investor, dan lain-lain," katanya.

Tak hanya stasiun antariksa, ke depan Blue Origin juga menyediakan layanan untuk pengguna bagi siapa saja, mulai dari transportasi, penyewaan ruang, bantuan teknologi dan hardware, serta layanan robot.

Enggan Sebutkan Besaran Investasi

FOTO: Jeff Bezos Sukses Terbang ke Luar Angkasa
Roket New Shepard Blue Origin diluncurkan dari pelabuhan antariksa dekat Van Horn, Texas, Amerika Serikat, Selasa (20/7/2021). Kapsul yang membawa kru Blue Origin berakselerasi hingga lebih dari tiga kali kecepatan suara. (AP Photo/Tony Gutierrez)

"Orbital Reef akan menyediakan infrastruktur penting yang diperlukan untuk meningkatkan aktivitas ekonomi dan membuka pasar baru di luar angkasa," kata Blue Origin.

Sayangnya, perusahaan tidak menyebutkan berapa banyak biaya yang dibutuhkan untuk pembangunan Orbital Reef beserta asal investasinya.

Sebelumnya, NASA dikabarkan akan memberikan insentif bagi perusahaan yang membuat proyek Pengembangan Orbit Bumi Rendah Komersial (CLD). Tujuannya untuk memberikan dana pada perusahaan antariksa memulai pengembangan stasiun antariksa swasta yang bisa dikunjungi NASA suatu hari nanti.

NASA berencana memberikan hingga USD 400 juta melalui 2-4 Perjanjian Space Act untuk mendanai studi awal stasiun antariksa ini.

(Tin/Ysl)

 

Infografis Tentang Luar Angkasa

infografis negara asgardia
Asgardia, Negara di Luar Angkasa
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya