Indonesia-Malaysia Kerja Sama di Bidang Media, Menkominfo Dorong Adopsi Teknologi Digital

Menkominfo mendorong adopsi teknologi digital sebagai bagian dari kerja sama yang dilakukan LKBN Antara dan Kantor Berita Bernama Malaysia.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 11 Nov 2021, 14:00 WIB
Diterbitkan 11 Nov 2021, 14:00 WIB
Menkominfo
Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate. (Foto: Kemenkominfo)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G. Plate, menyatakan dukungan untuk pengembangan hubungan kerja sama regional Indonesia dan Malaysia di bidang media. Hal itu diungkap setelah Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara dan Kantor Berita Bernama melakukan penandatangan nota kesepahaman.

Menurut Menkominfo, kerja sama pemberitaan dan penyebaran informasi antara LKBN Antara dan Bernama perlu menerapkan adopsi teknologi digital dalam penyebarluasan informasi. Terlebih, ia menuturkan, Indonesia dan Malaysia memiliki aspek kultur yang sama sebagai dasar pengembangan dan pertukaran program agar hubungan masyarakat kedua negara semakin erat.

"Jadi relasi tidak saja di antara pemerintah, tapi juga di antara masyarakat itu juga bisa dibangun dengan baik. Saya juga menyampaikan dan mengingatkan agar baik LKBN Antara maupun Bernama, perlu juga segera mengadopsi teknologi digital sebagai medium transmisi informasi," tutur Menkominfo dalam siaran pers yang diterima, Kamis (11/11/2021).

Lebih lanjut Johnny menuturkan, arti penting adopsi teknologi digital di era disrupsi teknologi saat ini juga sebagai wujud nyata tranformasi digital di tingkat masyarakat dan pemerintah. Karenanya di saat bersamaan, adopsi teknologi memungkinkan konvergensi media menumbuhkan ekosistem yang seimbang antara media konvensional dan media baru.

"Saat ini kita perlu membangun konvergensi dan playing field yang berimbang antara media-media konvensional dengan media-media baru, itu tidak ada pilihan yang lain selain adopsi teknologi," tuturnya.

Dalam kesempatan itu, Menkominfo juga menyatakn pemerintah akan terus mendorong agar industri media, baik LKBN Antara maupun Bernama bisa mengembangkan media komunikasi berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Hal itu ditujukan agar masyarakat kedua negara juga menngambil peran dalam kerja sama yang berlangsung.

Sebagai informasi, Direktur Utama Perum LKBN Antara Meidyatama Suryodiningrat menyatakan penandatanganan Nota Kesepahaman atau MoU antara LKBN Antara dan Bernama ditujukan untuk memperkuat kerja sama dalam pemberitaan maupun informasi melalui beragam platform media.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Menkominfo Persiapkan Kebijakan Ramah untuk Dukung Efisiensi Infrastruktur TIK

Ilustrasi akses internet.
Ilustrasi akses internet.

Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate mengatakan, pemerintah menyiapkan kebijakan yang ramah demi mendukung efisiensi dan pemerataan pembangunan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

Menkominfo menyatakan pemerintah dan penyelenggara telekomunikasi, bertanggungjawab memastikan efisiensi dan produktivitas agar unit cost dalam penyelenggaraan jaringan internet broadband dapat menjadi lebih efisien bagi pengguna.

"Saya tidak bilang murah, yang saya bilang efisien," kata Menkominfo dalam Musyawarah Nasional Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (APJATEL), di Jakarta, Rabu (03/11/2021).

Menurut Johnny, seperti dikutip dari siaran pers di laman Kemkominfo, hal ini karena komponen biaya akan menjadi penting dan signifikan dalam transformasi digital dan ekonomi digital yang sedang bertumbuh.

"Dengan semakin efisien jaringan broadband, maka akan semakin efisien tata kelola komunikasi dan digital di Indonesia," kata Menkominfo. 


Pastikan Kebijakan yang Ramah

Ilustrasi Internet
Ilustrasi Internet (sumber: iStockphoto)

Johnny menambahkan, Kementeriannya juga meningkatkan koordinasi dengan pemerintah daerah, untuk menghasilkan kebijakan yang ramah, demi mendukung pemerataan infrastruktur TIK, serta peningkatan perekonomian masyarakat.

"Saya berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk memastikan kebijakan-kebijakan pemerintah daerah yang ramah terhadap penggelaran fiber optic atau penggelaran teknologi informasi dan komunikasi," kata Johnny.

Menurut Johnny, hal ini karena mereka akan menjadi backbone dan investasi jangka panjang yang akan memberikan dampak turunannya yang luas, kepada perekonomian dan aktifitas masyarakat secara keseluruhan.

Johnny menjelaskan, kabel serat optik sebagai komponen utama jaringan broadband berperan penting dalam peningkatan kualitas layanan jaringan internet kepada masyarakat.

Namun, Johnny mengutip data World Bank tahun 2021 yang menyatakan, layanan fixed broadband melalui fiber-to-the-home di Indonesia saat ini baru menyentuh sebesar 4 persen dari total populasi.

Menkominfo Johnny menilai bahwa upside risk di sini masih sangat besar.

"Untuk itu kepada seluruh penyelenggara jaringan telekomunikasi agar segera mengambil langkah-langkah dalam rangka efisiensi dan produktivitas kemanfaatan dan penggunaan jaringan fiber optic. Termasuk dari sisi manajemen, keputusan investasi dan operasional."

(Dam/Ysl)

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya