Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) terus mengoptimalkan pembelajaran pada pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.
Beberapa implementasi pembelajaran oleh sekolah di Indonesia saat ini tengah dilakukan secara daring, tatap muka, serta gabungan dari keduanya yang kerap disebut sebagai hybrid learning.
Baca Juga
Lalu, bagaimana penerapan hybrid learning dapat membantu para siswa dan guru untuk melaksanakan proses pembelajaran yang efektif?
Advertisement
Business Strategy and Growth Senior Manager Quipper Indonesia, Ruth Ayu Hapsari, mengatakan tren pembelajaran digital telah terjadi sejak era 3.0 dan terus berkembang hingga sekarang.
Ia menilai dengan membaiknya keadaan pandemi yang memungkinkan semakin banyak sekolah dapat melakukan PTM, sekolah dapat mengimplementasikan model hybrid learning sebagai solusi untuk menunjang kegiatan belajar mengajar itu secara optimal.
"Kami optimistis ada kemungkinan pembelajaran campuran atau hybrid learning tidak hanya relevan pada saat PTM terbatas berlangsung, tapi akan bisa menjadi bagian dari ekosistem pendidikan di masa yang akan datang," ujar Ayu melalui keterangannya, Jumat (26/11/2021).
Ia menambahkan, perlu ditekankan bahwa solusi dan teknologi yang digunakan harus tepat sehingga kebutuhan guru dan siswa dapat terus terpenuhi.
"Implementasi hybrid learning dapat didukung oleh platform yang terintegrasi, mudah digunakan, serta bisa disesuaikan dengan kebutuhan baik untuk siswa maupun guru," ucapnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Solusi Terpadu
Quipper sendiri menghadirkan layanan Quipper School Premium (QSP), sebuah Learning Management System (LMS) yang menghadirkan solusi terpadu agar kegiatan belajar mengajar (KBM) dapat berjalan optimal, baik pada saat pembelajaran jarak jauh maupun PTM terbatas.
"Pada awal penerapan PJJ, Quipper School Premium memungkinkan guru mengunggah materi dan pemberian tugas belajar, melakukan ujian dan penilaian otomatis, memantau aktivitas belajar serta pencapaian siswa secara real-time dan otomatis, hingga pertemuan daring melalui Zoom yang terintegrasi dengan sistem kami," papar Ayu.
"Sementara itu, pada saat PTM, layanan QSP memudahkan guru dalam pemantapan penguasaan materi melalui puluhan ribu materi dan video pembelajaran, pemanfaatan waktu di kelas dengan efektif, dan mempersiapkan siswa hadapi Asesmen Nasional maupun SBMPTN lewat konten soal intensif dan tryout," tambahnya.
Advertisement
Langkah Konkrit Pemerintah
Sementara Dr. Juandanilsyah, SE., MA, Analis Kebijakan Ahli Madya, Koordinator Bidang Peserta Didik Direktorat SMA, Ditjen Dikdasmen, Kemendikbudristek menjelaskan hybrid learning merupakan pembelajaran yang menggabungkan pembelajaran online dan tatap muka untuk menghindari learning loss.
"Pemerintah berupaya untuk membantu efektifitas hybrid learning di sekolah-sekolah melalui berbagai program seperti relaksasi dana boss yang dapat digunakan oleh sekolah untuk mengatur proses pembelajaran, kegiatan guru berbagi untuk meningkatkan keterampilan para guru, pembagian kuota internet untuk belajar, guru kunjung di daerah-daerah terpencil hingga bantuan peralatan TIK ke sekolah-sekolah di seluruh Indonesia," paparnya.
Juandanilsyah menyampaikan, pemerintah tidak dapat bekerja sendiri dalam menciptakan KBM hybrid learning yang kondusif, peran orangtua, sekolah dan masyarakat itu sendiri sangat diperlukan untuk memaksimalkan pembentukan karakter dan kepribadian anak secara maksimal.
"Selain orangtua, sekolah dan masyarakat, pihak-pihak swasta juga memiliki peran penting dalam kegiatan KBM, kolaborasi yang baik antara pemerintah dan pihak swasta akan menciptakan ekosistem hybrid learning yang lebih baik untuk dunia pendidikan, sehingga generasi penerus bangsa dapat menjadi cerdas dan sehat walau dalam kondisi pembelajaran jarak jauh," sambungnya.
Manfaat Hybrid Learning
Di sisi lain, Drs. Rahmat Kusnadi, MM selaku Kepala SMAN 1 Tambun Selatan, Bekasi, Jawa Barat turut menuturkan, dengan adanya dukungan pelatihan dan pendampingan berkala dari Quipper School Premium, sekolah dapat menerapkan hybrid learning secara penuh dan mendapat manfaat nyata.
"Berkat pelatihan berkala dari Quipper School Premium, kini sekolah dapat dengan mudah memantau aktivitas mengajar guru dan belajar siswa. Kami juga melihat adanya peningkatan kemampuan teknologi bapak dan ibu guru," ungkapnya.
Penerapan hybrid learning di berbagai tingkatan pendidikan dapat berpotensi meningkatkan akses sekaligus menjadi solusi pendidikan di masa PTM terbatas.
Seperti yang kita ketahui, pemerintah melalui SKB 4 Menteri yang ditetapkan pada Maret 2021, mendorong seluruh satuan pendidikan untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas, tentunya tetap sesuai dengan standar protokol kesehatan.
Advertisement