Liputan6.com, Jakarta - Mengutip laporan Startup Ranking 2021, Indonesia menempati peringkat ke lima sebagai negara dengan startup terbanyak di dunia.
Di Asia Tenggara, Indonesia dinilai memiliki ekosistem bisnis startup teknologi paling bernilai. Menurut Masyarakat Industri Kreatif TIK/Digital Indonesia (MIKTI), antusiasme mendirikan startup sangat terlihat di kalangan anak-anak muda Indonesia, terutama mahasiswa.
Baca Juga
Momentum ini mendasari MIKTI merancang sebuah program bernama ‘Startup Merdeka’ yang sudah berjalan selama satu semester. Program ini sejalan dengan kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang digagas Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).
Advertisement
"Kami melihat, tingginya minat kalangan mahasiswa untuk mendirikan startup perlu difasilitasi dengan baik. Inilah yang mendorong MIKTI menggulirkan Startup Merdeka batch pertama," kata Ketua Umum MIKTI, Andy Zaky melalui keterangannya, Rabu (22/12/2021).
Andy berharap melalui program tersebut akan lebih banyak startup founder lahir dari kalangan mahasiswa, yang andal dalam menghadirkan solusi teknologi dan berdampak luas bagi masyarakat.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Diikuti 130 Mahasiswa dari 28 Universitas
Sebanyak 130 mahasiswa dari 28 Universitas mengikuti program studi independen bersertifikat ‘Startup Merdeka’ batch pertama.
Mereka memiliki 36 ide bisnis, yang dibawa ke dalam program yang dirancang untuk memandu mahasiswa membentuk pola pikir serta mempersiapkan pengetahuan dan keterampilan sebagai founder startup ini.
Selama 15 pekan dan dibimbing oleh para mentor, mahasiswa mempraktekkan secara langsung berbagai metode dalam pengembangan ide produk berbasis teknologi.
Mulai dari dari tahap identifikasi permasalahan, rumusan ide solusi, validasi target pasar dan pengembangan prototipe produk versi awal. Sebagai penutup program batch pertama tersebut, diselenggarakan Demo Day secara daring pada Selasa (21/12/2021).
Sebanyak 13 rencana pendirian startup dipresentasikan oleh para mahasiswa kepada pengelola inkubator, akselerator, investor, serta mitra strategis lainnya.
Advertisement
Peluncuran Buku Startup Tools
Dalam rangkaian program demo day ‘Startup Merdeka’, MIKTI juga meluncurkan buku referensi untuk para pengiat startup berjudul "Startup Tools".
Buku ini merangkum berbagai jenis perangkat atau kerangka kerja yang dapat dijadikan rujukan oleh praktisi baik yang bergerak di bisnis startup maupun di bisnis lainnya secara umum, serta program inkubasi startup dan pendidikan kewirausahaan di perguruan tinggi.
Kerangka kerja tersebut dikelompokkan ke dalam tahapan startup antara lain: problem solution fit, product launch fit, product market fit, hingga business model fit.
"Banyaknya antusiasme masyarakat untuk mendirikan startup memerlukan sebuah referensi yang bisa dijadikan panduan. Referensi ini bisa digunakan oleh mereka yang memang akan atau sedang menjalankan bisnis startup maupun akademisi dalam membimbing para mahasiswa dalam mewujudkan ide startup," tambah Andy.
Inisiatif MIKTI dalam menerbitkan buku Startup Tools diapresiasi oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, Mira Tayyiba.
"Semakin meningkatnya antusiasme mahasiswa terhadap dunia startup membutuhkan dukungan dari berbagai pihak untuk membimbing mereka dalam perjalanan mewujudkan ide-idenya," kata Mira.
Menurutnya referensi yang berkualitas tentang bagaimana membangun startup juga sangat dibutuhkan. Dengan demikian akan melahirkan talenta-talenta digital yang kompeten untuk mengembangkan ekosistem bisnis berbasis teknologi di Indonesia.
Â
Infografis 4 Unicorn di Indonesia
Advertisement