Ghozali Everyday Ungkap Alasan Jual 933 NFT Foto Selfie

Ghozali Everyday mengungkapkan keputusannya menjual 933 foto selfie dalam bentuk NFT.

oleh Iskandar diperbarui 15 Jan 2022, 11:52 WIB
Diterbitkan 15 Jan 2022, 11:52 WIB
IG Live SerMorpheus bersama Ghozali Everyday. Dok: Instagram @sermorpheus
IG Live SerMorpheus bersama Ghozali Everyday. Dok: Instagram @sermorpheus

Liputan6.com, Jakarta Nama Ghozali Everyday hingga saat ini masih menjadi perbincangat hangat di media sosial. Mahasiswa animasi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro, Semarang, itu ramai dibicarakan setelah foto selfie-nya dalam bentuk NFT (non-fungible token) terjual hingga belasan miliar.

Dalam perbincangan dengan SerMorpheus melalui IG Live, Jumat (14/1/2022), Ghozali Everyday mengungkapkan keputusannya menjual 933 foto selfie dalam bentuk NFT hanya karena ingin menawarkan sesuatu yang berbeda.

"NFT kebanyakan berbentuk ilustrasi, 3D art, editan Photoshop. Memang ada yang berupa foto, tapi umumnya pemandangan,” ujar pria bernama lengkap Sultan Gustaf Al Ghozali ini, dikutip dari IG Live SerMorpheus bersama Ghozali.

Dalam kesempatan ini Ghozali Everyday juga menuturkan bahwa dukungan dari komunitas kolektor NFT Indonesia menjadi faktor utama yang menyebabkan karyanya terjual laris manis.

"(Di kanal) Discord NFT Indonesia banyak dukungan. Banyak yang ngomongin, terus pada sepakat beli satu-satu untuk bantu saya," ungkap Ghozali.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Buah Ketekunan

Co-founder SerMorpheus (platform jual beli NFT asli Indonesia), Rahmat Hidayat, menilai penghasilan yang didapat Ghozali merupakan buah ketekunan, keberanian, dan dukungan komunitas.

"Bayangkan, mengambil swafoto bertahun-tahun demi membuat timelapse. Berapa banyak orang yang bisa konsisten seperti itu?," ucapnya.

Rahmat menyatakan ide yang dihasilkan Ghozali terbilang baru. Gagasan itu bisa menginspirasi kreator NFT lain sekaligus mendorong publik untuk lebih memahami seluk-beluk NFT, yang selama ini identik dengan karya seni.

 


Tak Terbatas pada Karya Seni

Menurut Rahmat, NFT tidak terbatas pada karya seni. Ia mencontohkan, SerMorpheus berkolaborasi dengan Jazz Goes to Campus untuk mengeluarkan tiket NFT.

Perhelatan JGTC ke-44 yang akan digelar Februari mendatang pun akan menggunakan tiket NFT.

"Ini pertama kali terjadi di Asia Tenggara," klaim Rahman.

Ghozali pun mengakui penggunaan NFT akan terus berkembang. Ia mengaku baru mengetahui bahwa NFT memiliki fungsi tambahan dan bisa menjadi tiket pertunjukan.

Adapun Rahmat menyatakan tiket NFT menawarkan berbagai keunggulan seperti mencegah pemalsuan tiket dan menjadi memorabilia pertunjukan.

"Jika Ghozali tidak padat dengan tugas kuliah, kami tunggu di JGTC," Rahmat memungkaskan.

 


INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya