Liputan6.com, Jakarta - Kemkominfo (Kementerian Komunikasi dan Informatika) telah selesai melaksanakan HUB.ID 2021 sebagai upaya mendukung pertumbuhan industri startup Indonesia. Program business matchmaking ini memfasilitasi startup lokal untuk berkembang, berkolaborasi, sekaligus menerima pendanaan.
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kemkominfo, Semuel A. Pangerapan menuturkan, Indonesia saat ini tengah berada dalam era akselerasi transformasi digital nasional yang ditandai dengan berbagai upaya percepatan pemerataan pembangunan infrastruktur digital.
Baca Juga
"Kemkominfo berperan tidak hanya sebagai regulator, tapi juga fasilitator yang menyiapkan masyarakat siap untuk hidup di era ekonomi digital dengan berbagai program, salah satunya HUB.ID," tuturnya saat HUB.ID Alumni Talks seperti dikutip dari keterangan resmi, Jumat (8/4/2022).
Advertisement
Salah satu startup yang telah mengikuti program HUB.ID 2021 adalah Dagangan. Startup digital yang bergerak di bidang perdagangan barang konsumsi dan kebutuhan sehari-hari ini berhasil menunjukkan perkembangan positif.
Menurut CEO dan Co-Founder Dagangan Ryan Manafe, dalam dua tahun, Dagangan telah menjangkau 10.000 desa, terutama di Pulau Jawa. Ada 30.000 pengguna dari perorangan, pemilik toko, hingga UMKM.
Dagangan juga telah memfasilitasi masyarakat untuk berbagai barang kebutuhan sehari-hari yang kini sudah mencapai 100 ribu transaksi. Saat ini, Dagangan menargetkan sejumlah pembangunan gudang mikro di Pulau Jawa untuk menembus lebih banyak pasar di tingkat pedesaan.
Sebagai informasi, HUB.ID memang disiapkan untuk memfasilitasi startup Indonesia melakukan pertemuan bisnis dengan korporasi, baik BUMN, pihak swasta, Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, serta investor.
Selain HUB.ID, Kemkominfo juga memiliki program 1.000 Startup Digital dan Startup Studio Indonesia untuk menjaring talenta digital. Dalam program itu, para peserta akan dibekali dengan mentoring intensif hingga siap menjadi pemimpin startup.
Koordinator Business Matchmaking Direktorat Jendral Aplikasi Informatika Kemkominfo, Luat Sihombing menuturkan, HUB.ID bisa menjadi sebuah platform bagi startup digital Indonesia untuk bertumbuh dari skala bisnis, termasuk memperluas kerja sama bisnis dan memperbanyak aktivitas bisnis.
"Pada program HUB.ID 2021 berbagai sektor masuk di antaranya pariwisata, keuangan, logistik, pertanian, perikanan, dari semua startup ini terbilang cukup beragam, mereka memberikan inovasi salah satunya Dagangan bergerak dalam bidang logistik," tuturnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital
Turut dalam acara HUB.ID Alumni Talks adalah Walikota Surakarta, Gibran Rakabuming. Ia berharpa, kegiatan HUB.ID Alumni Talks dapat memberikan informasi bermanfaat, terutama untuk mendorong transformasi digital dalam perdagangan dan UMKM.
Terlebih, Gibran menuturkan, Pemerintah Kota Surakarta juga tengah mendorong UMKM di wilayahnya untuk turut serta dalam ekosistem ekonomi digital. Bahkan, tahun lalu, Kota Surakarta memecahkan Rekor Muri sebagai daerah dengan pedagang tradisional yang melakukan transaksi digital terbanyak di Indonesia.
Tercatat, ada 1.046 pedagang Pasar Klewer dan Pasar Kadipolo yang menggunakan program transaksi jual-beli dengan sistem elektronik. Transaksi digital juga menambah omset pedagang, memberikan berbagai kemudahan baik dalam proses transaksi, mendapatkan supplier hingga transaksi yang lebih mudah.
"Dalam hal ini saya mendukung pertumbuhan startup sebagai percepatan transformasi digital. Saya berharap startup Dagangan kedepan dapat bersinergi dengan pemerintah termasuk dengan kota Solo guna mendukung pelaku usaha dalam ekosistem digital," tutur Gibran.
Advertisement
Kemkominfo Gelar HUB.ID, Sarana Pertemukan Startup dengan Investor
Tahun lalu, Kemkominfo resmi meluncurkan program business matchmaking untuk startup Indonesia lewat program bertajuk HUB.ID. Program ini menjadi ruang bagi startup untuk memperoleh akses pendanaan, kerjasama bisnis, dan kemitraan lainnya.
"HUB.ID ini adalah program untuk mempertemukan startup unggulan untuk bertemu dengan para investor. Jadi, mereka akan melakukan pitching dan menemukan partner untuk mengembangkan bisnisnya," ujar Direktur Jenderal Aptika Kementerian Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan dalam konferensi pers, Rabu (28/7/2021).
Ia menuturkan, program ini akan hadir dalam bentuk rangkaian speed mentoring, business matchmaking, networking session, hingga Demo Day. Namun mengingat masih dalam kondisi pandemi, program ini akan digelar secara online.
"Biasanya para calon investor itu ingin melakukan tatap muka saat bertemu (dengan startup), tapi dengan kondisi saat ini harus dilakukan online. Cara ini juga mulai dilakukan di negara lain, karena memang keterbatasan mobilitas," ucapnya menjelaskan.
Adapun pendaftaran program HUB.ID untuk para startup dibuka mulai 28 Juli hingga 13 Agustus 2021. Selanjutnya, proses kurasi akan dibagi dua tahap, yakni pada 18 hingga 20 Agustus 2021 dan 23 hingga 25 Agustus 2021.
Sementara sesi mentoring akan dilakukan mulai 6 hingga 2 Oktober 2021, yang dilanjutkan sesi business matchmaking pada 14 hingga 29 Oktober 2021.
Dalam sesi business matchmaking ini, para startup akan dipertemukan dengan BUMN, korporasi swasta, maupun institusi pemerintah yang sudah dikurasi sesuai dengan sektor bisnisnya.
Selanjutkan akan dilakukan sesi networking yang dilakukan di 10 kota pada 2 September hingga 29 Oktober 2021. Kegiatan ini akan menghadirkan perwakilan korporasi swasta, akademisi, pemerintah daerah, hingga pelaku industri.
Lewat kedua kegiatan tersebut, startup diharapkan dapat menjalin kerjasama strategis dengan para korporasi atau lembaga pemerintah yang memiliki kesamaan visi maupun misi dengan bisnis yang mereka bangun
Kriteria Startup Peserta HUB.ID
Plt. Direktur Ekonomi Digital Ditjen Aptika Kementerian Kominfo, I Nyoman Adhiarna menuturkan program ini nantinya dapat diikuti oleh startup yang berada di tahap pra seri A hingga tahap lanjut.
"Sasaran program ini adalah 50 startup digital yang sudah siap dengan strategi bisnisnya dan telah menjalankan bisnis lebih dari enam bulan. Artinya, mereka sudah punya traction dan produknya sudah digunakan," ucap I Nyoman.
Lebih lanjut I Nyoman menuturkan, kriteria startup yang dapat bergabung dalam program HUB.ID tahun ini berfokus pada beberapa bidang, yakni pertanian dan kemaritiman, pendidikan, kesehatan, pariwisata, logistik, keuangan, dan smart city.
Selain itu, startup tersebut harus menjalankan operasional bisnis di Indonesia dengan kepemilikan mayoritas Warga Negeri Indonesia. "Mereka juga harus memiliki komitmen penuh untuk mengikuti program HUB.ID ini," ujar I Nyoman melanjutkan.
Untuk mendukung program, I Nyoman mengatakan, Kementerian Kominfo juga akan menghadirkan pitch trainer kenamaan Peter Browne. Dengan harapan, startup yang terseleksi memiliki pengalaman untuk membuat presentasi yang baik di depan investor.
Nantinya, pada sesi mentoring tiap startup juga mendapat pelatihan dari sejumlah tokoh kenamaan di masing-masing vertikalnya.
Sebagai contoh, ada Presiden & Co-Founder TanihHub Pamitra Wineka untuk bidang pertanian dan kemaritiman, lalu di keuangan ada CEO LinkAja Haryati Lawidjaja.
Adapun untuk menjaga keberlangsung bisnis dan investasi startup, Kementerian Kominfo mengatakan tidak mengambil bagian sebagai shareholder. Untuk itu, pemerintah sepenuhnya menjadi fasilitator.
(Dam/Isk)
Advertisement