Huawei Rekrut Banyak Karyawan di Rusia

Huawei tampaknya memanfaatkan momen perang Rusia-Ukraina untuk melancarkan bisnisnya di Rusia. Perusahaan kini dikabarkan tengah merekrut banyak karyawan di Rusia.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 06 Jul 2022, 16:30 WIB
Diterbitkan 06 Jul 2022, 16:30 WIB
Logo Huawei
Huawei (Foto: Huawei)

Liputan6.com, Jakarta - Perang Rusia dan Ukraina membuat banyak negara memblokir Rusia. Alhasil, banyak perusahaan yang menarik diri dan menghentikan bisnisnya dari negara Tirai Besi tersebut. Itu artinya, banyak tenaga kerja ahli di Rusia yang butuh pekerjaan.

Menurut laporan terbaru, perusahaan teknologi Tiongkok Huawei kini tengah aktif merekrut karyawan baru di Rusia.

Laporan dari surat kabar Rusia Kommersant yang mengutip platform pencari kerja hh.ru, pada paruh pertama tahun 2022 ini, Huawei membuka 814 lowongan di Rusia. Jumlah itu naik 49 persen dari periode yang sama tahun lalu.

Mengutip Gizchina, Rabu (6/7/2022), Huawei memiliki lebih dari empat kali lipat jumlah lowongan di bidang penjualan. Itu artinya, jika perusahaan mempekerjakan 27 karyawan pada 2021, jumlah tersebut naik jadi 117 pada tahun ini.

Huawei Rusia juga secara aktif merekrut tenaga ahli dengan tingkat keahlian tinggi di bidang teknologi informasi dan komunikasi. Untuk lowongan kerja bidang ini, jumlahnya naik 33 persen.

Belum lagi lowongan untuk ahli pemeliharaan dan pemasangan yang jumlahnya naik 186 persen dibanding tahun lalu. Tidak hanya itu, lowongan bagi mahasiswa dan pekerja magang pun ditambah hingga 132 persen.

Huawei juga meningkatkan jumlah posisi terbuka untuk spesialis produksi dan pemeliharaan elektronik menjadi 233 persen.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informsasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Banyak Perusahaan Teknologi Setop Jual Produk di Rusia

Hubungan Makin Akrab, Putin dan Xi Jinping Kembali Menggelar Pertemuan
Presiden Rusia Vladimir Putin didampingi Presiden China Xi Jinping saat melakukan kunjungannya di Aula Besar Rakyat, China (8/6). Presiden Xi menyebut hubungan China dan Rusia mampu menghadapi tantangan ekonomi dan diplomatik dari AS.(AP/Pool/ Greg Baker)

Memang, sejak perang Rusia-Ukraina pecah, banyak perusahaan teknologi besar yang mengumumkan untuk berhenti memasok produk ke Rusia. Apple misalnya, mengumumkan penangguhan penjualan produk-produknya di Rusia.

Microsoft pun menangguhkan penjualan semua produk dan layanan barunya di Rusia. Begitu juga dengan Intel dan AMD yang menghentikan pasokan ke Rusia dan Belarusia.

Raksasa internet Google pun kini menarik semua karyawan dan menghentikan bisnisnya di Rusia.

Kommersant meyakini, Huawei bermaksud untuk tetap hadir di pasar Rusia dengan beberapa cara. Salah satunya Huawei bakal memasok peralatan melalui negara-negara CIS atau akan membuat merek terpisah untuk beroperasi di Rusia.

Merek Tiongkok Jadi Pemain Utama di Pasar Ponsel Rusia

Xiaomi 12
Varian warna Xiaomi 12. (Doc: Xiaomi)

Sampai saat ini, merek-merek Tiongkok menjadi pemain utama di pasar smartphone Huawei. Merek smartphone Tiongkok seperti Xiaomi, Realme, dan Honor menyumbang sekitar 42 persen dari penjualan smartphone di Rusia pada Mei 2022.

Pada periode yang sama tahun lalu, perusahaan-perusahaan ini hanya memiliki pangsa pasar 28 persen.

April lalu, ponsel Samsung menyumbang 26 persen market share di Rusia, sementara Xiaomi ada di urutan kedua dengan pangsa pasar 20 persen. Realme masuk ke posisi tiga besar dengan penjualan 11,2 persen.

Lalu, Apple ada di posisi keempat dengan penjualan 10,2 persen dan Honor di urutan kelima dengan market share 5,7 persen.

(Tin/Ysl)

Infografis Huawei Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat
Infografis Huawei Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya