Fintech Startup Amartha Salurkan Pendanaan Rp 1,5 Triliun pada H1 2022

Fintech startup Amartha telah menyalurkan pendanaan sebesar lebih dari Rp 1,5 triliun; nilai itu tumbuh 78 persen, jika dibandingkan penyaluran pendanaan H1 2021, yakni sebesar 870 miliar rupiah.

oleh M Hidayat diperbarui 14 Jul 2022, 15:00 WIB
Diterbitkan 14 Jul 2022, 15:00 WIB
Ilustrasi Fintech, Fintek, e-Payment, Pembayaran Elektronik
Ilustrasi Fintech, Fintek, e-Payment, Pembayaran Elektronik. Kredit: Ahmad Ardity from Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Fintech startup Amartha mencatatkan kinerja positif pada semester satu periode 2022 (H1 2022). Amartha telah menyalurkan pendanaan sebesar lebih dari Rp 1,5 triliun; nilai itu tumbuh 78 persen, jika dibandingkan penyaluran pendanaan H1 2021, yakni sebesar 870 miliar rupiah.

Capaian ini adalah kontribusi dari berbagai pendana, baik pendana di level institusi seperti perbankan dan pendana maupun di level ritel individu.

Ramdhan Anggakaradibrata, Chief Financial Officer di Amartha, menyatakan bahwa di tengah maraknya masalah ekonomi, pihaknya tetap berupaya untuk menjaga performa keuangan yang sehat dan stabil di sepanjang semester satu tahun ini.

"Hal ini dibuktikan dengan jumlah penyaluran permodalan yang terus meningkat. Sumber pendanaannya didominasi dari pendana institusi seperti perbankan yakni lebih dari 60 persen, yang kemudian disusul pendana individu," tutur Ramdhan.

Penyaluran permodalan Amartha difokuskan ke luar pulau Jawa dengan porsi lebih dari 65 persen. Capaian ini, menurut Ramdhan, adalah salah satu komitmen Amartha untuk mendorong pemerataan inklusi keuangan serta pembangunan kesejahteraan daerah pelosok.

Amartha menjaga kualitas pinjaman dengan menerapkan sistem credit scoring berbasis machine learning. Hingga saat ini, perusahaan mengklaim angka Non Performing Loan (NPL) di Amartha stabil di bawah 0,3 persen.

Bahkan, beberapa wilayah operasional disebut memiliki repayment rate sangat baik; sebut saja repayment rate di Sumatera Utara dan Sumatera Barat masing-masing 100 dan 99,97 persen.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Strategi

Salah satu strategi perusahaan dalam meningkatkan penyaluran kepada perempuan pengusaha mikro adalah mengoptimalkan seluruh kanal pendanaan, baik di level institusi maupun ritel. Di kanal pendana institusi, misalnya, Amartha menjalin kerja sama dengan sektor perbankan, seperti BPR Utomo Manunggal Sejahtera dan BPR Jepara Artha, yang baru-baru ini bergabung dengan Amartha dengan total penyaluran Rp 150 miliar.

"Kami juga melihat potensi pendana ritel masih sangat besar untuk digarap. Oleh sebab itu, Amartha mengutamakan penciptaan dampak atau impact investing dalam menggaet pendana ritel yang dominan merupakan generasi milenial," kata Ramdhan.

Selain fitur impact investing, Ramdhan menyatakan bahwa fitur crowdfunding atau pendanaan kumpulan juga berperan besar dalam meningkatkan inklusi keuangan di kalangan pendana pemula.

 

Jangkau 1 Juta Perempuan

"Jadi kanal pendana ritel tentu masih akan kami optimasi dengan fitur-fitur yang semakin memudahkan," tutur Ramdhan.

Secara umum, Amartha telah menyalurkan lebih dari tujuh triliun rupiah dan menjangkau lebih dari satu juta perempuan pengusaha mikro yang tersebar di lebih dari 35.000 desa.

Untuk menjangkau jutaan perempuan tangguh lainnya, Amartha berencana untuk melakukan ekspansi wilayah operasional antara lain ke provinsi Lampung, Bengkulu, dan Gorontalo. Oleh sebab itu, dengan adanya kebutuhan ekspansi serta historikal performa keuangan yang sehat, perusahan pun menargetkan untuk merekrut 1.800 tenaga kerja baru pada tahun ini.

Capaian 2021

Sementara itu, Amartha juga telah mencatatkan penyaluran pendanaan sebesar Rp 2,5 triliun pada tahun 2021.

Dibandingkan tahun 2020 yang mencapai sebesar Rp 1,2 triliun, angka itu tumbuh lebih dari dua kali lipat.

Penyaluran pendanaan sebesar Rp 2,5 triliun ini merupakan kontribusi dari berbagai pendana (lender), baik pendana institusi seperti perbankan maupun pendana ritel individu.

Sebelumnya Amartha cukup gencar menjalin kemitraan strategis dengan perbankan seperti BPD, BPR, dan bank nasional untuk mengakselerasi penyaluran pendanaan bagi UMKM di pedesaan, dengan porsi di atas 60% dari total pendana.

"Amartha senantiasa berupaya untuk memberikan pelayanan keuangan berbasis digital bagi para pengusaha UMKM di berbagai daerah, mulai dari akses permodalan hingga penyediaan layanan Amartha+ untuk menunjang produktivitas para mitra di tengah pandemi," ujar Andi Taufan Garuda Putra, CEO & Founder di Amartha.

 

Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia

Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia
Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya