Jerman Larang Penjualan Oppo dan OnePlus, Kenapa?

Pengadilan Jerman melarang penjualan smartphone Oppo dan OnePlus di negara tersebut, penyebabnya karena gugatan paten yang dilakukan oleh Nokia.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 10 Agu 2022, 10:00 WIB
Diterbitkan 10 Agu 2022, 10:00 WIB
Logo OnePlus
Logo OnePlus. Kredit: OnePlus

Liputan6.com, Jakarta - Laporan dari Wirtschaftswoche menyebut HP Oppo dan OnePlus menghilang dari pasaran di Jerman. Oppo dan OnePlus disebut-sebut telah ditarik dari pasar Jerman, diduga karena adanya gugatan terkait paten.

Mengutip Gizchina, Rabu (10/8/2022), gugatan paten tersebut ditengarai bisa menyebabkan pembatasan pada kedua brand smartphone Tiongkok tersebut di Jerman pada musim gugur ini serta berdampak negatif pada persaingan.

Pengadilan Munich, Jerman, pada Jumat lalu melarang penjualan smartphone merek Oppo dan OnePlus setelah Nokia mengajukan gugatan terhadap Oppo atas masalah paten.

Oppo pun sangat responsif atas larangan tersebut dan telah menghapus smartphone-nya dari situs web Jerman. Sementara, toko online OnePlus belum lama ini berhenti menjual smartphone apa pun. Namun, perangkat tersebut masih diperdagangkan secara bebas.

Retailer internasional seperti Mediamarkt, Saturn, hingga Amazon bisa mencari barang di luar negeri. Nokia, di sisi lain, bisa menanggapinya dengan menuntut penyitaan di bea cukai.

"Saat ini tidak ada informasi produk di website kami. Pengguna bisa menggunakan produk-produk Oppo tanpa larangan, menerima dukungan, dan mendapatkan seluruh update di masa depan," kata pihak Oppo Jerman melalui website-nya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Vivo Bakal Dilarang juga?

Bendera Jerman (AFP PHOTO via capitalfm.co.ke)
Bendera Jerman (AFP PHOTO via capitalfm.co.ke)

Gugatan paten yang dilancarkan Nokia tampaknya juga akan berdampak ke Vivo. Pasalnya, Nokia juga menggugat Vivo atas paten ponsel penting yang menjadi hak ekslusifnya.

Nokia berhasil menggugat satu demi satu vendor smartphone di atas berkat undang-undang paten yang ketat di Jerman.

Wirtschaftswoche melaporkan, Oppo ingin keluar dari Jerman sepenuhnya. Pasalnya, penjualan di Jerman menghasilkan 1 persen dari total keuntungannya, sehingga tidak ada gunanya mendapatkan lisensi paten tersebut untuk penjualan global.

Dengan tambahan 2,50 euro per smartphone, daya saing pasar negara berkembang bakal terancam. Jika negara-negara Eropa lain yang digugat Nokia mengikuti keputusan Jerman, bisa saja Oppo menarik diri dari seluruh pasar Eropa Barat.

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Hengkangnya Oppo dan OnePlus Justru Rugikan Konsumen

Negara-negara di seluruh dunia menerangi gedung-gedung dengan warna bendera Ukraina
The New Castle diterangi dengan warna Ukraina di Stuttgart, Jerman, Kamis, 24 Februari 2022. Presiden Rusia, Vladimir Putin pada Kamis (24/2) mengumumkan operasi militer di Ukraina, mengklaim ditujukan untuk melindungi warga sipil. (Christoph Schmidt/dpa via AP)

Selain itu, para pakar industri mempercayai, hengkangnya merek Oppo justru akan lebih merugikan konsumen. Pasalnya, Oppo memiliki pangsa pasar sekitar 10 persen di Jerman.

Hengkangnya Oppo dan OnePlus bisa menyebabkan keterbatasan utama pada ponsel. Selain kekurangan chip, hal ini juga berdampak negatif pada harga.

Pasalnya, pengadilan juga bisa melarang smartphone Vivo diperjualbelikan di Jerman sebelum akhir tahun.

(Tin/Ysl)

Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia
Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya