Tips Menghindari Penipuan Phishing dan Sniffing di Telegram

Berikut adalah beberapa tips untuk memaksimalkan keamanan kamu di Telegram.

oleh Yuslianson diperbarui 23 Des 2022, 09:00 WIB
Diterbitkan 23 Des 2022, 09:00 WIB
Phishing
Ilustrasi phishing.

Liputan6.com, Jakarta - Aksi penipuan dengan metode phishing dan sniffing semakin marak terjadi, dan mampu memperdaya pengguna yang lalai menjaga keamanan internet mereka.

Di Indonesia sendiri berbagai kasus keamanan hingga kebocoran data pun sudah terjadi berkali-kali, namun belum mampu ditangani dengan baik dan tepat.

Dalam salah satu penelitian, Indonesia menduduki peringkat pertama sebagai negara dengan indeks keamanan siber tersebut di dunia.

Salah satu contohnya adalah kasus viral yang terjadi bulan ini, di mana pelaku menggunakan metode sniffing dengan cara mengirim pesan WhatsApp kepada korban.

Pura-pura menjadi kurir paket, pelaku mengirimkan file menunjukkan detail pengiriman paket.

Tetapi sebenarnya, ini adalah file software dengan fungsi mengumpulkan data korban (data perbankan) dan mengirimkannya ke pelaku.

Ini adalah salah satu dari sekian banyak kasus, dimana pengguna lalai dan tidak sadar aksi macam penipuan ini dapat dilakukan terlepas dari aplikasi pesan yang digunakan.

Untuk meminimalisir kejadian serupa, Telegram sudah menyertakan fitur Secret Chats--fitur chat dengan end-to-end encryption hadir untuk memastikan, isi dari obrolanmu tidak dapat diakses siapapun.

Lewat update Telegram, kamu juga bisa menghapus pesan dari semua orang tanpa jejak, memasang auto-delete timers pada semua chat, dan membuat akun tanpa kartu SIM.

Kini, Telegram meluncurkan mode Agresif Anti-Spam baru yang dapat diaktivasikan pada grup dengan lebih dari 200 anggota.

Mode ini dapat secara otomatis menghapus potensi spam dan konten mencurigakan, serta meminimalkan risiko terjaring phishing.

Admin grup juga dapat melaporkan kesalahan penandaan (false positive) apa pun. Hal ini akan melatih bot untuk melindungi anggota grup secara lebih baik lagi di masa mendatang.

Namun, meski dengan semua peningkatan keamanan ini, pengguna tetap harus mengetahui cara mengenali dan menghindari serangan phishing atau sniffing.

 

Aktifkan Two Factor Authentication (2FA)

Telegram versi web diblokir. (Doc: TechCrunch)

Berikut adalah beberapa tips untuk memaksimalkan keamanan kamu di Telegram:

Aktifkan Two Factor Authentication (2FA)

Two Factor Authentication adalah langkah yang dapat diambil untuk melindungi akunmu.

Ini dapat dilakukan dengan membuka menu 'Pengaturan'. Kemudian, buka 'Privasi dan Keamanan' dan klik 'Verifikasi Dua Langkah' di bawah bagian 'Keamanan'.

Selanjutnya, pilih 'Atur Kata Sandi' di bagian bawah, dan di layar berikutnya, buat dan masukkan kata sandi.

Gunakan Browser Versi Terbaru

Saat menggunakan Telegram Web, pastikan kamu sudah menggunakan browser versi terbaru. Pada umumnya, browser dilengkapi dengan fitur anti-phishing bawaan untuk memastikan keamanan setiap pengguna.

Verifikasi Keamanan Situs Web

Kejahatan phishing dan sniffing umumnya dilakukan melalui web, email, atau chat. Oleh karena itu, sangat penting untuk memastikan situs web telah menggunakan Sertifikat Secure Socket Layer (SSL).

Ini berarti semua komunikasi dan data kamu dienkripsi dari browser ke server situs web yang sedang kamu buka.

Untuk mengetahui apakah situs web tersebut menggunakan SSL, periksa apakah ada simbol gembok di address bar dan apakah URL dimulai dengan 'https' (Hypertext Transfer Protocol Secure).

 

Verifikasi Email dan Chat

Ilustrasi email, cara membuat. (Photo by rawpixel.com on Freepik)

Selain itu, selalu verifikasi email dan chat yang kamu terima dengan mengecek contact person atau mencari alamat email resmi perusahaan.

Hanya klik tautan atau unduh file yang telah dikirim oleh kontak yang terverifikasi atau terpercaya dan jangan mengunduh aplikasi atau perangkat lunak yang tidak terbukti keamanannya.

Di Telegram, kamu dapat memastikan channel dan bot yang kamu ikuti telah terverifikasi.

Jika kamu memilih untuk mengikuti channel dan bot yang belum terverifikasi, ada baiknya memperhatikan secara detail sebelum klik tautan atau mengunduh file apapun untuk meminimalisir risiko kamu ditipu.

Jangan Pernah Memberikan Informasi Pribadi ke Situs Tidak Terpercaya

Kamu tidak dianjurkan memberikan informasi apa pun, termasuk data pribadi dan keuanganmu secara sukarela, kecuali kamu 100% mempercayai situs yang sedang kamu buka tersebut.

Gunakan Kata Sandi Berbeda untuk Semua Akun

Untuk meningkatkan keamanan data, pastikan kamu menggunakan kata sandi yang berbeda untuk akun yang berbeda.

Jika kamu menggunakan kata sandi yang sama, semua akunmu berisiko untuk disusupi jika suatu saat upaya phishing berhasil mencuri kata sandimu.

Menggunakan kata sandi yang berbeda untuk setiap situs web/aplikasi dan mengubah kata sandi kamu secara berkala dapat membantu memastikan keamananmu.

(Ysl/Dam)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya