Ada Gerhana Matahari Hibrida 20 April 2023, Ini Waktu Terjadinya di DKI Jakarta

DKI Jakarta juga akan bisa merasakan dan mengamati gerhana matahari hibrida pada 20 April 2023, berikut jadwalnya

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 17 Apr 2023, 13:17 WIB
Diterbitkan 17 Apr 2023, 13:17 WIB
Gerhana Matahari Sebagian Sedang Berlangsung di Jakarta
Ilustrasi proses gerhana matahari berlangsung di ibu kota. (Raden Trimutia Hatta/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Jelang Lebaran pekan ini, pada 20 April 2023, Indonesia bakal kehadiran fenomena alam langka gerhana matahari hibrida.

Masyarakat pun biasanya dapat menyaksikan fenomena gerhana matahari semacam ini dengan datang ke pusat-pusat penelitian yang menyediakan sarana pengamatan, atau secara daring.

Sementara buat warga Jakarta, gerhana matahari hibrida pun juga akan bisa dirasakan di Ibu Kota.

Mengutip laman Edukasi Sains Antariksa BRIN, Senin (17/4/2023), DKI Jakarta akan mengalami awal sebagian dari gerhana pada pukul 09.29.33 WIB, diikuti puncak gerhana pada jam 10.45.25 WIB.

Akhir sebagian dari gerhana matahari ini akan terjadi di Jakarta pada 12.06.39, sehingga durasi gerhana akan berlangsung selama 2 jam 37 menit. Meski begitu, obskurasinya hanya sekitar 38,81 persen.

Hal ini senada dengan apa yang disampaikan oleh BMKG beberapa waktu lalu, di mana menurut mereka, durasi kontak awal hingga akhir gerhana jika diamati dari Jakarta adalah selama 2 jam 37 menit.

Namun, persentase tertutupnya matahari selama gerhana matahari 20 April 2023, hanya sebesar 39 persen.

Menurut Andi Pangerang dari Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional di laman Edukasi Sains Antariksa, Yogyakarta akan jadi ibukota provinsi yang paling awal mengalami gerhana matahari sebagian.

Merujuk laman tersebut, awal sebagian dari gerhana akan terjadi pada pukul 09.26.41 WIB dengan puncak gerhana di 10.48.46 WIB dan akhir sebagian 12.16.17, dan berdurasi 2 jam 50 menit dengan obskurasi 52,59 persen.

Waktu Gerhana Matahari Hibrida di Beberapa Kota Lain

Arti Mimpi Melihat Gerhana Matahari
Ilustrasi Gerhana Matahari Credit: unsplash.com/Jonathan

Sementara Medan, menjadi ibukota provinsi yang paling awal mengakhiri gerhana matahari sebagian dengan awal sebagian pada 10.13.09 WIB, puncak gerhana 10.50.18 WIB, akhir sebagian 11.28.54 WIB, dengan durasi 1 jam 15 menit.

Lalu Jayapura, akan jadi ibukota provinsi yang paling akhir memulai, sekaligus mengakhiri Gerhana Matahari Sebagian.

Awal sebagian dari gerhana matahari 2023 di Jayapura berlangsung pada 12.29.42 WIT, puncak gerhana 14.04.57 WIT, akhir sebagian 15.30.54 WIT, dengan durasi 3 jam 1 menit

Meski begitu, Gerhana Matahari Sebagian di 20 April 2023 tidak dialami di lima kabupaten/kota di Provinsi Aceh yaitu Kota Sabang, Kota Banda Aceh, Kabupaten Aceh Jaya, Kabupaten Aceh Besar, dan Kabupaten Pidie.

Jangan Melihat Gerhana Secara Langsung

Ilustrasi gerhana matahari
Ilustrasi gerhana matahari. (Photo by Drew Rae on Pexels)

Dalam Gelar Wicara Gerhana Matahari Hibrida 2023 yang diselenggarakan oleh Planetarium Jakarta di Taman Ismail Marzuki, Premana W. Premadi, pengajar di Astronomi Institut Teknologi Bandung (ITB), memberikan saran jika ingin mengamati gerhana matahari.

Kata Premadi, jangan sekali-kali melihat secara kasat mata atau langsung, ke arah matahari maupun fenomena yang menyertainya seperti Gerhana Matahari.

"Apalagi jika menggunakan peranti optis seperti binokuler atau teleskop, harus disertai dengan filter khusus matahari (solar filter)," kata mantan Kepala Observatorium Bosscha ITB tersebut.

"Pengamatan tanpa filter matahari dapat membuat gangguan kesehatan mata secara serius, bahkan pada taraf tertentu dapat menyebabkan kebutaan," imbuhnya.

Pengertian Gerhana Matahari Hibrida

Festival Gerhana Matahari Cincin di Kabupaten Siak, Riau
Ilustrasi Festival Gerhana Matahari Cincin di Kabupaten Siak, Riau, 26 Desember 2019. (dok.Instagram @visitsiak/https://www.instagram.com/p/B3gYUhClfyw/Henry)

Mengutip laman resmi BRIN, Rabu (12/4/2023), Gerhana Matahari Hibrida terjadi ketika dalam satu waktu fenomena gerhana, ada daerah yang mengalami Gerhana Matahari Total dan ada juga yang mengalami Gerhana Matahari Cincin.

Menurut BMKG, Gerhana matahari hibrida terjadi ketika Matahari, Bulan, dan Bumi tepat segaris, sehingga di suatu tempat tertentu terjadi peristiwa piringan Bulan yang teramati dari Bumi lebih kecil daripada piringan Matahari dan tempat tertentu lainnya terjadi peristiwa piringan Bulan yang teramati dari Bumi sama dengan piringan Matahari.

Akibatnya, saat puncak gerhana di suatu tempat tertentu, Matahari akan tampak seperti cincin, yaitu gelap di bagian tengahnya dan terang di bagian pinggirnya, sedangkan di tempat tertentu lainnya, Matahari seakan-akan tertutupi Bulan.

Gerhana matahari hibrid terdiri dari dua tipe gerhana yaitu gerhana matahari cincin dan gerhana matahari total. Selain itu, Terdapat tiga macam bayangan Bulan yang terbentuk saat gerhana matahari hibrid yaitu antumbra, penumbra, dan umbra.

Di wilayah yang terlewati antumbra, gerhana yang teramati berupa gerhana matahari cincin. Sementara di wilayah yang terkena penumbra, gerhana yang teramatinya berupa Gerhana Matahari Sebagian. Kemudian di daerah tertentu lainnya yang terlewati umbra, gerhana yang teramati berupa Gerhana Matahari Total.

(Dio/Isk)

Infografis Gerhana Matahari Total, Tidak Buta karena Gerhana
Infografis Gerhana Matahari Total, Tidak Buta karena Gerhana (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya