Liputan6.com, Jakarta - YouTube sedang menguji coba peringatan baru bagi pengguna yang menggunakan pemblokir iklan atau ad blocker.
Dalam "eksperimen kecil secara global" ini, YouTube bakal membatasi pengguna yang memakai ad blocker, agar hanya bisa menonton tiga penayangan video saja.
Baca Juga
Dilansir Bleeping Computer, seorang pengguna Reddit pada Rabu pekan ini melaporkan, YouTube akan menampilkan pop-up kepada pengguna pemblokir iklan yang jadi target tes bahwa "pemutar video akan diblokir setelah 3 video."
Advertisement
"Sepertinya Anda mungkin menggunakan ad blocker. Pemutaran video akan diblokir kecuali YouTube diizinkan atau pemblokir iklan dinonaktifkan," tambah pesan tersebut, dikutip Sabtu (1/7/2023).
"Iklan memungkinkan YouTube tetap gratis untuk miliaran pengguna di seluruh dunia. Anda bisa bebas iklan dengan YouTube Premium, dan kreator konten masih bisa mendapatkan bayaran dari langganan Anda."
Setelah menerima peringatan ini, pengguna pun harus memilih untuk mematikan pemblokir iklan dan memperbolehkan iklan, atau berlangganan YouTube Premium agar terbebas dari iklan.
Kepada Bleeping Computer, YouTube mengonfirmasi uji coba ini. Mereka juga mengatakan perusahaan mendesak penonton untuk mengizinkan iklan di platformnya, atau mencoba YouTube Premium.
"Kami sedang menjalankan eksperimen kecil secara global yang mendesak pemirsa dengan ad blocker diaktifkan untuk mengizinkan iklan di YouTube atau mencoba YouTube Premium," kata YouTube.
Dorong Izinkan Iklan atau Langganan Premium
Terkait apakah perusahaan di bawah Google ini berencana untuk memblokir pengguna jika memakai ad blocker, perusahaan menyebut pemutaran mungkin akan dimatikan sementara dalam "kasus ekstrem."
"Dalam kasus ekstrim, di mana pemirsa terus menggunakan pemblokir iklan, pemutaran akan dinonaktifkan untuk sementara," kata perusahaan lebih lanjut.
"Kami sangat serius dalam menonaktifkan pemutaran, dan hanya akan menonaktifkan pemutaran jika pemirsa mengabaikan permintaan berulang kali untuk mengizinkan iklan di YouTube."
YouTube pun meminta, untuk mencegah gangguan sebagai bagian dari uji coba ini, pengguna ad blocker bisa mematikan pemblokir iklan mereka untuk mengizinkan iklan, atau berlangganan Premium.
Meski begitu, YouTube tidak mengungkapkan berapa banyak dan wilayah mana saja yang disertakan dalam uji coba tersebut.
Advertisement
Peringatan YouTube untuk Pengguna Ad Blocker
Kabar YouTube untuk menindak pengguna pemblokir iklan sendiri sudah beredar sejak bulan Mei lalu, saat mereka menjalankan percobaan baru untuk menangkal pemblokiran iklan menggunakan Ad Blocker.
Pengguna yang memiliki ekstensi semacam AdBlock pada browser mereka akan menerima sebuah pop-up peringatan. Sebelumnya, seorang pengguna Reddit dengan username Sazk100 melaporkan ia mendapatkan pop-up notifikasi.
Pemberitahuan itu meminta pengguna menonaktifkan ad blocker di browser atau berlangganan YouTube Premium untuk dapat lanjut menyaksikan video YouTube. Pop-up tersebut masih dapat ditutup dengan klik tanda silang di pojok kanan atas.
Sekitar 27 persen pengguna internet memakai semacam ad blocker untuk mengakali iklan yang muncul di berbagai platform tanpa harus membayar layanan. Angka tersebut mewakili hilangnya sebagian besar pendapatan dari iklan YouTube.
Dikabarkan, karyawan YouTube telah mengonfirmasi peringatan tersebut adalah eksperimen.
"Kami menjalankan eksperimen kecil secara global yang mendorong pengguna dengan pemblokir iklan untuk mengizinkan iklan di YouTube atau mencoba YouTube Premium," papar seorang juru bicara Google, dikutip dari Extreme Tech, Kamis (18/5/2023).
"Deteksi ad blocker bukanlah hal baru, dan penerbit lain secara teratur meminta pemirsa untuk menonaktifkannya," imbuhnya.
Layanan YouTube Premium
Belum diketahui apakah pembatasan ini akan segera diterapkan di YouTube. Namun, langkah tidak mengherankan karena iklan merupakan salah satu sumber pendapatan terbesar untuk perusahaan.
Sebagai alternatif, notifikasi memberikan opsi untuk berlangganan layanan YouTube Premium jika pengguna tidak ingin melihat iklan yang mengganggu aktivitas menontonnya.
Layanan ini menawarkan pengalaman menonton video YouTube dan streaming YouTube Music tanpa iklan web maupun aplikasi, serta memungkinkan konten untuk diputar di latar belakang.
Sebagai informasi, pelanggan YouTube Premium di Indonesia dikenakan tarif Rp 59 ribu per bulan. Sementara itu, ada pula pilihan langganan yang lebih murah melalui paket pelajar seharga Rp 34.990 per bulan.
Untuk paket keluarga, pelanggan harus membayar sebesar Rp 99.000 per bulan. Paket ini mengizinkan akses untuk lima anggota keluarga.
Advertisement