Liputan6.com, Jakarta - Senior Analyst Counterpoint, Febriman Abdillah, membagikan insight terbaru terkait tren pasar smartphone di Indonesia selama kuartal ketiga (Q3) 2023.
Ia menyebut tren perilisan model smartphone baru meningkat hingga 10% secara tahunan (Year-over-Year/YoY), dibandingkan kuartal yang sama pada tahun lalu--terutama pada segmen harga kurang dari Rp 3 jutaan, seperti Infinix GT10 Pro, Redmi 12, maupun iTel P40.
Baca Juga
Komentar Pelatih Arab Saudi usai Dihajar Timnas Indonesia 0-2: Akui Skuad Garuda Main Bagus
Timnas Indonesia Taklukkan Arab Saudi, Netizen Malaysia dan Filipina Terpukau: Levelnya Lebihi Tim ASEAN
Klasemen Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia: Timnas Indonesia Makin Berpeluang Usai Bahrain dan Australia Imbang
"Samsung merajai pasar smartphone Indonesia dengan jumlah pengapalan mencapai 20%, meski ada penurunan 1% dibandingkan tahun lalu," ungkap Febriman di acara Indonesia Gadget Award 2023, Selasa (14/11/2023) malam.
Advertisement
Ia menambahkan, Samsung berhasil meraih peringkat pertama berkat dukungan dari smartphone dengan segmen harga kurang dari Rp 3 jutaan maupun rentang harga Rp 3-6 jutaan.
Sementara Oppo yang masuk di posisi kedua, turun 12 persen dibanding tahun lalu karena berkurangnya pengiriman untuk segmen ponsel Rp 3 jutaan. Namun, Oppo tumbuh lebih baik di kisaran harga di atasnya berkat Reno8, Reno8 T, Reno10, dan A78.
Yang tidak kalah menarik, Xiaomi berhasil menjadi brand smartphone yang behasil naik ke urutan ketiga, menorehkan nilai kenaikan tertinggi hingga 30% YoY pada Q3 2023.
“Xiaomi terus berupaya dalam memperkuat pasokan, distribusi, serta program penjualannya melalui sejumlah metode seperti promosi maupun diskon khusus,” ucap Febriman memungkaskan.
Counterpoint memprediksi, ke depannya anggaran untuk membeli smartphone bakal menjadi tolak ukur dalam menentukan pilihan.
Terkait hal ini, berbagi faktor seperti promosi harga, program bundling, trade-in, hingga skema cicilan bisa menjadi pilihan yang mampu menarik pembelian.
Selain itu, intensitas penggunaan ponsel yang tinggi membuat konsumen semakin mengharapkan peningkatan spesifikasi seperti RAM, penyimpanan, baterai, layar, dan fitur kamera dengan harga terjangkau.
Oppo Sempat Salip Samsung di Pasar Smartphone Indonesia Q2 2023
Oppo berhasil menjadi vendor smartphone nomor satu di Indonesia pada kuartal kedua tahun 2023. Hal ini terjadi setelah merek ponsel Tiongkok itu menyalip Samsung dan merebut lagi posisinya sebagai merek smartphone teratas pada kuartal 2 2023.
Meski begitu, pada kuartal kedua tahun 2023 ini, terjadi penurunan pengapalan smartphone di Indonesia sebesar 10 persen.
Bicara Oppo, perusahaan tersebut berhasil menduduki posisi pertama pasar smartphone Indonesia dengan penguasaan pangsa pasar sebesar 21 persen.
Capaian itu terutama dapat dikaitkan dengan fokus cerdik Oppo pada seri A17, yang melayani demografi yang begitu mempertimbangkan anggaran saat beli smartphone.
Didgaya Oppo di pasar Indonesia diperkuat oleh kampanye pemasaran yang agresif dan dampak sisa dari rilis kuartal sebelumnya, khususnya seri Reno8 T dan Find N2 Flip.
Sementara itu, Samsung hanya mengalami sedikit penurunan pangsa pasar berkat kesuksesan seri Galaxy A04. Jajaran smartphone ini memberikan kontribusi signifikan terhadap volume Samsung, sehingga pangsa pengapalan merek tersebut mengalami penurunan hingga hanya 1 persen.
Advertisement
Infinix dan Xiaomi
Yang mengejutkan, di tengah penurunan secara umum, Infinix berhasil bersinar dengan peningkatan pengapalan luar biasa sebesar 17 persen secara tahunan (Year-over-Year, YoY).
Menargetkan kisaran harga di bawah USD 200, Infinix menawarkan peningkatan spesifikasi pada modelnya, sebuah strategi yang diterima dengan baik oleh konsumen yang sadar anggaran.
Inisiatif pemasaran yang agresif dan pengenalan produk baru seperti seri Note 30, seri Hot 30, dan seri Smart 7 memainkan peran penting dalam meningkatkan pengapalan merek secara keseluruhan.
Xiaomi, yang menghadapi penurunan pengapalan sebesar 47 persen secara tahunan pada Q2 2022, berhasil meredam pukulan tersebut. Di mana, pangsa pasar mereka menjadi 12 persen pada kuartal yang sama.
Pergeseran ini dapat dikaitkan dengan upaya penguatan pasokan dan distribusi strategis Xiaomi, dikombinasikan dengan taktik pemasaran mereka.
Pengenalan produk-produk baru dan perubahan skema diskon memberikan semangat baru pada merek tersebut. Submerek Xiaomi, Redmi, muncul sebagai kekuatan pendorong di balik pemulihan ini, berkat kinerja luar biasa dari model yang baru diluncurkan seperti seri Redmi A2 dan seri Redmi Note 12.
Smartphone 5G
Pasar smartphone 5G yang sedang berkembang menunjukkan hasil positif, mencatat peningkatan pengapalan yang mengesankan sebesar 11 persen YoY dalam kelompok harga di bawah USD 400.
Pemain kunci seperti Samsung dan Xiaomi berkontribusi besar terhadap lonjakan ini dengan masing-masing seri Galaxy A14 5G, A23 5G, A34 5G, dan Redmi Note 12.
Tambahan menarik di segmen ini adalah seri iQOO Z7 5G, pendatang baru yang ingin memantapkan pijakan di pasar Indonesia.
Ke depan, diharapkan terjadi kebangkitan pasar smartphone pada paruh kedua tahun 2023, didukung oleh pemulihan makroekonomi.
Pada kuartal kedua tahun 2023 ini, terjadi penurunan pengapalan smartphone di Indonesia sebesar 10 persen. Menurut Monthly Indonesia Smartphone Tracker dari perusahaan riset pasar Counterpoint yang dirilis pada Agustus 2023, penurunan itu disebabkan oleh berbagai faktor makroekonomi yang menghambat permintaan konsumen.
Meskipun semangat perayaan Idul Fitri biasanya mendorong peningkatan aktivitas belanja, perayaan tahun ini tidak terlalu ramai, sehingga menyebabkan penurunan pembelian smartphone.
Meskipun ada upaya untuk menarik pelanggan melalui strategi promosi seperti diskon harga, penawaran paket, dan paket cicilan, responsnya masih kurang.
Alih-alih berinvestasi pada gadget, konsumen justru mengarahkan pengeluaran mereka untuk peningkatan biaya kebutuhan pokok seperti bahan bakar, barang-barang rumah tangga, dan layanan, yang semuanya melonjak selama musim perayaan.
Advertisement