Nintendo Tindak Tegas Pengembang Emulator Konsol di Play Store

Nintendo memaksa pengembang emulator konsol di ANdroid untuk menghapus aplikasinya di Play Store, jika tidak mereka akan dituntut dengan hukuman berat.

oleh Robinsyah Aliwafa Zain diperbarui 13 Mar 2024, 18:30 WIB
Diterbitkan 13 Mar 2024, 18:30 WIB
Gim emulator
Ingin Main Gim Lawas di Android, 5 Emulator Ini Bisa Jadi Pilihan. (Doc: GadgetHacks)

Liputan6.com, Jakarta - Beberapa pengembang emulator konsol sedang ketar-ketir. Pasalnya, Nintendo akan menuntut para pengembang agar menutup aplikasi emulator di Play Store. Jika tidak, maka perusahaan akan menuntut mereka dengan hukuman berat.

Dikutip dari Android Authority, Kamis (14/3/2024), sebelumnya Nintendo telah menindak keras Yuzu, emulator Switch populer di kalangan komunitas gamer. 

Emulator tersebut telah ditutup dan tim pengembangnya terpaksa membayar ganti rugi ke Nintendo lebih dari USD 2 juta.

Kini, perusahaan konsol asal Jepang itu incar pengembang emulator Nintendo di Android.

Selain Emulator Yuzu, pengembang dibalik emulator populer Pizza Boy untuk memainkan game dari Game Boy, Game Boy Color, dan Game Boy Advance telah mengumumkan, mereka telah menarik aplikasinya dari Play Store.

Davide Berra, pengembang emulator Pizza Boy tidak secara langsung menyebutkan penutupan emulatornya dikarenakan tindakan keras dari Nintendo.

"Setelah tujuh tahun pengembangan dan petualangan luar biasa dengan aplikasi saya, saya telah membuat keputusan sulit untuk menghapusnya secara permanen dari Play Store," tulis Berra di saluran Discord-nya.

Berra juga mengonfirmasi, aplikasi untuk menjalankan game dari Nintendo DS bernama Pizza Boy DS telah dimatikan sebagai akibat dari tuntutan hukum dilayangkan Nintendo terhadap pengembang emulator lain.

Lebih Banyak Emulator Android yang Akan Ditindak Nintendo

Nintendo Switch Mario Red and Blue
Nintendo Switch Mario Red and Blue telah dulu rilis pada tahun 2021. (Pexels/Pixabay)

Nintendo tampaknya akan menindak lebih banyak pengembang emulator Android lainnya. Baru-baru ini, orang dibalik pengembangan emulator Strato yang akan rilis harus mundur dari proyek tersebut.

Lynx, salah satu pengembang Strato tidak menyalahkan Nintendo secara langsung atas tutupnya pengembangan emulator itu, namun Lynx mengatakan bahwa penutupan pengembangan dikarenakan beberapa hal.

Sebagai catatan, Emulator Strato dikembangkan sebagai tindak lanjut dari Emulator Skyline setalah mendapat ancaman hukum dari Nintendo.

Meskipun telah ditutup, Lynx memberitahu bahwa proyek Strato belum mati.

Penutupan beberapa aplikasi emulator ini bukan hanya disebabkan oleh Nintendo. Pengembang emulator game PlayStation One, DuckStation, dilaporkan bahwa mereka “selesai dengan Android.”

Pengembang DuckStation menyalahkan Google yang mewajibkan pengembang untuk mempublikasikan nama mereka secara resmi.

 

Banyak Emulator Ditarik dari Play Store

Google Play Games
Fitur screen recorder di Google Play Games. (Doc: Lifewire)

Sementara itu, aplikasi emulator PS2 AetherSX2 telah ditarik dari Play Store. Kendati demikian, tim pengembang mengarahkan pengguna mengunduh NetherSX2, yang merupakan versi alternatif dari AetherSX2.

Sebagai informasi, pengembang asli AetherSX2 mengakhiri pengembangannya lebih dari setahun yang lalu, dengan alasan ancaman pembunuhan. 

Sebagai gantinya emulator alternatif AetherSX2 kemudian muncul kembali di Play Store dengan memasukkan iklan ke dalam emulator.

Apapun yang terjadi saat ini, antara tindakan keras Nintendo dan kebijakan Google terhadap pengembang yang menggunakan nama asli, jelas bahwa ekosistem emulator Android sedang tidak baik-baik saja.

 

Infografis Dampak Bermain Game Berlebihan

Infografis Dampak Bermain Game Berlebihan (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis dampak bermain video game berlebihan (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya