Top 3 Tekno: Riwayat Browsing Penembak Donald Trump Bikin Penasaran

Riwayat browsing penembak Donald Trump yang diungkap oleh FBI membuat penasaran para pembaca di kanal Tekno Liputan6.com. Berikut faktanya...

oleh Iskandar diperbarui 26 Jul 2024, 11:17 WIB
Diterbitkan 26 Jul 2024, 11:17 WIB
Donald Trump Ditembak Saat Kampanye
Para pengawal dari Secret Service langsung meloncat ke panggung untuk melindungi Donald Trump dan memapahnya turun. (AP Photo/Gene J. Puskar)

Liputan6.com, Jakarta - Riwayat browsing penembak Donald Trump yang diungkap oleh FBI membuat penasaran para pembaca di kanal Tekno Liputan6.com, Kamis (25/7/2024) kemarin.

Informasi lain yang juga populer datang dari Menkominfo Budi Arie Setiadi yang mengklaim bahwa seluruh pegawai Kominfo sudah tekan Pakta Integritas judi online.

Lebih lengkapnya, simak tiga berita terpopuler di kanal Tekno Liputan6.com berikut ini.

1. FBI Ungkap Riwayat Browsing Penembak Donald Trump, Begini Faktanya

Direktur FBI Christopher Wray menyebut, orang yang diduga melakukan percobaan pembunuhan melalui penembakan terhadap mantan Presiden AS Donald Trump ternyata sempat browsing informasi yang cukup mengejutkan.

Dalam informasi yang diungkap oleh sang Direktur FBI, sang penembak ternyata pernah mencari tentang "Berapa jauh Oswald dari Kennedy?" Pencarian tersebut dilakukan seminggu sebelum penembakan dilakukan.

Oswald merupakan penembak mendiang Presiden John F. Kennedy hingga membuat sang presiden ke-35 AS itu kehilangan nyawa pada 22 November 1963.

Mengutip The Verge, Kamis (25/4/2024), para investigator mendapati informasi tentang riwayat pencarian internet itu dari laptop yang terhubung dengan Thomas Matthew Crooks, sang tersangka penembakan Donald Trump.

Pria berusia 20 tahun ini rupanya merujuk upaya penembakan terhadap Trump dengan kejadian penembakan mendiang Presiden AS John F. Kennedy oleh Lee Harvey Oswald pada 1963 silam.

"Itu adalah investigasi yang sangat signifikan dalam hal kondisi mentalnya," kata Direktur FBI Wray dalam sidang di hadapan Komite Kehakiman DPR.

Baca selengkapnya di sini 

 

2. Menkominfo: Semua Pegawai Kominfo Sudah Tekan Pakta Integritas Judi Online, yang Terlibat akan Dipecat!

Perangi Judi Online, Menkominfo Budi Arie Setiadi Gandeng MUI
Kementerian Komunikasi dan Informatika melakukan pertemuan dengan Majelis Ulama Indonesia untuk membahas upaya pemberantasan judi online. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, mengklaim bahwa seluruh pegawai di lingkungan kementeriannya telah berkomitmen penuh untuk melawan praktik judi online.

Hal ini ditegaskan melalui penandatanganan pakta integritas yang dilakukan oleh seluruh 5.828 pegawai Kominfo.

Langkah tegas ini diambil menyusul laporan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) yang mengungkap adanya 15 pegawai Kominfo terlibat dalam aktivitas judi online sebagai pemain.

Menanggapi temuan tersebut, Menkominfo langsung menginstruksikan Sekretaris Jenderal untuk memastikan seluruh jajaran pegawai menandatangani pakta integritas sebagai bentuk tanggung jawab dan komitmen.

"Ini adalah langkah nyata kita untuk membersihkan lingkungan kerja dan menunjukkan bahwa Kominfo serius dalam memberantas praktik judi online," tegas Budi, dikutip dari Antara, Kamis (26/7/2024).

Dengan penandatanganan pakta integritas ini, seluruh pegawai Kominfo secara resmi menyatakan diri bebas dari segala bentuk keterlibatan dalam judi online.

Baca selengkapnya di sini 

 

3. Meta Hapus Puluhan Ribu Akun Instagram untuk Lawan Aksi Pemerasan Seks!

Meta Sign
Facebook meluncurkan tanda Meta baru mereka di kantor pusat perusahaan di Menlo Park, California, Kamis, 28 Oktober 2021. Facebook Inc. yang diperangi mengubah namanya menjadi Meta Platforms Inc., atau Meta, untuk mencerminkan apa yang CEO Mark Zuckerberg mengatakan komitmennya untuk mengembangkan t

Baru-baru ini, Meta dilaporkan telah menghapus puluhan ribu akun Instagram dari Nigeria. Apa yang terjadi?

Langkah ini adalah bagian dari upaya Meta untuk memerangi penipuan pemerasan seks di platform media sosial mereka, sebagaimana dikutip dari Engadget, Kamis (25/7/2024).

Perusahaan induk Facebook itu menjelaskan, sebagian besar pria dewasa di Amerika Serikat telah menjadi target akun-akun pemeras tersebut.

Tak hanya menyasar pengguna dewasa, sejumlah akun Instagram asal Nigeria ini juga melakukan pemerasan terhadap korban di bawah umur.

Karena hal ini, raksasa media sosial telah menambahkan fitur keamanan Instagram.

Fitur baru ini mampu mendeteksi ketelanjangan secara otomatis, dan memberikan peringatan kepada pengguna tentang potensi penipuan dan pemerasan.

Baca selengkapnya di sini 

Infografis Kronologi Penembakan Donald Trump Saat Kampanye Pilpres AS. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)

Infografis Kronologi Penembakan Donald Trump Saat Kampanye Pilpres AS. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis Kronologi Penembakan Donald Trump Saat Kampanye Pilpres AS. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya