Liputan6.com, Jakarta - Microsoft diketahui telah memastikan tidak akan lagi mendukung aplikasi Microsoft 365 di Windows 10 mulai 14 Oktober 2025. Langkah ini diambil untuk mendorong pelanggan beralih ke Windows 11.
Dikutip dari Tech Radar, Selasa (21/1/2025), dalam blog perusahaan, Microsoft menyatakan, untuk menggunakan aplikasi Microsoft 365, pengguna harus memperbarui ke Windows 11.
Baca Juga
Kendati demikian, apabila pengguna masih memakai Windows 10 bukan berarti fungsi aplikasi Microsoft 365 tidak dapat diakses, melainkan mereka tidak akan lagi mendapatkan update penting.
Advertisement
Kemudian, ketika pengguna sudah beralih ke Windows yang didukung, semua update fitur dan keamanan Microsoft 365 akan dilanjutkan seperti biasa.
Untuk diketahui, Microsoft memang telah mengumumkan mengakhiri penjualan lisensi Windows 10 pada Januari 2023. Penghentian ini berlaku untuk Windows 10 Pro dan Windows 10 Home.
Meski menghentikan penjualan, Microsoft menyatakan ketika itu belum akan mengakhiri dukungan untuk sistem operasi tersebut.
Perusahaan menyebut, dukungan keamanan untuk Windows 10 masih dilakukan hingga tahun ini, tepatnya 14 Oktober 2025.
Kendati sudah di ujung masanya, laporan Statcounter mencatat, jumlah perangkat yang menjalankan sistem operasi ini masih terbilang banyak. Di akhir 2024, pengguna Windows 10 mencapai 63 persen dari semua perangkat Windows.
Microsoft Peringatkan Adanya Masalah Update Terbaru Windows 10 dan Windows 11
Di sisi lain, Microsoft mengonfirmasi adanya masalah pada proses instalasi untuk update patch Window 10 dan Windows 11, periode Januari.
Secara spesifik, masalah ni memengaruhi sistem yang menjalankan Citrix Session Recording Agent (SRA) versi 2411. Masalah ini menyebabkan gangguan error pada lingkungan enterprise.
Mengutip Gizchina, Jumat (17/1/2025), adapun kesalahan update software ini muncul selama fase akhir proses pembaruan. Sistem yang terpengaruh mengunduh dan mulai menginstal pembaruan tanpa masalah.
Namun, pesan kesalahan justru muncu ketika proses restart yang terakhir. Sistem kemudian akan menampilkan pesan yang mengatakan, "Ada yang tidak berjalan sesuai rencana, jangan khawatir, perubahan akan dibatalkan."
Akibatnya, pembaruan dibatalkan sehingga sistem tidak berubah.
Advertisement
Akar Masalah
Citrix mengatakan, masalah ini disebabkan oleh ketidakcocokan dengan beberapa berkas driver. Bug ini hanya memengaruhi Citrix SRA baru, yang dibuat pada November 2024.
Perusahaan mengklaim, bug ini tidak memengaruhi versi software yang lebih lama. Sekadar informasi, Citrix SRA digunakan oleh perusahaan untuk melacak dan memeriksa pekerjaan pengguna di aplikasi Citrix.
Pengguna rumahan yang tidak memakai tools ini aman dari bug tersebut.
Adapun versi Windows yang terpengaruh bug ini antara lain adalah:
- Windows Server 2019, 2022, dan 2025
- Windows 11Â (versi 24H2, 23H2, dan 22H2)
- Windows 10Â versi 22H2Â
Solusi
Perusahaan pun menyediakan solusi bagi merek baru yang perlu memasang pembaruan menggunakan SRA 2411, langkahnya meliputi:
- Nonaktifkan layanan Citrix Session Recording Monitor
- Menginstal pembaruan keamanan Microsoft
- Mengaktifkan kembali layanan Citrix.Â
Advertisement