Pengamat: 2014, <i>Brand</i> Lokal Bakal Bangkit

Untuk pasar Indonesia diperkirakan brand lokal akan bangkit dan mampu menyaingi kedigdayaan dominasi brand global.

oleh Adhi Maulana diperbarui 18 Des 2013, 17:00 WIB
Diterbitkan 18 Des 2013, 17:00 WIB
pengamat-131218b.jpg
Memasuki era 2000-an, jagat teknologi digemparkan dengan tren penggunaan perangkat mobile. Berbagai jenis perangkat mobile dengan kinerja komputasi mumpuni seperti smartphone dan tablet telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari penggunanya.

Menurut pakar dan pengamat teknologi telekomunikasi Teguh Prasetya, di tahun 2014 tren perangkat mobile akan semakin booming, terutama di wilayah Asia Pasifik termasuk Indonesia. Namun Teguh memprediksi nantinya akan ada jenis 'peperangan' baru di pasar perangkat mobile Tanah Air tahun depan.

Teguh memperkirakan, di tahun 2014 mendatang akan terjadi 'perang' antara brand global dan lokal. Ia optimis, di Indonesia brand lokal akan bangkit dan mampu menyaingi kedigdayaan dominasi brand global. Sebab, saat ini brand lokal telah mampu menyajikan produk dengan spesifikasi dan kinerja mumpuni, namun tetap dipasarkan dengan banderol terjangkau.

"Makin ke sini, pengguna akan semakin pintar, smart costumer. Brand bukan lagi hal utama, mereka akan membandingkan spesifikasi, lalu melihat harga yang ditawarkan. Kalau bisa mendapatkan sebuah perangkat dengan spesifikasi yang sama hebatnya dengan harga yang lebih murah kenapa tidak?" jelas Teguh di acara diskusi bertajuk 'Tren Tablet+Gadget di Tahun 2014' bertempat di Hotel Kartika Chandra, Jakarta.

Lebih lanjut pengamat dunia telekomunikasi yang juga mantan petinggi Indosat itu menjelaskan, "segmen konsumen yang mementingkan brand high-end masih ada, namun kecil ceruknya. Masih lebih besar pangsa pasar mid dan low-end yang tidak mementingkan nama besar brand. Mereka lebih melihat realitas spesifikasi yang diusung dan harga yang ditawarkan."

Selama ini sejumlah brand lokal seperti Advan, Evercoss, Smartfren dan masih banyak lagi memang menerapkan strategi seperti yang diungkapkan oleh Teguh. Mereka merilis sebuah produk dengan spesifikasi yang mampu bersaing dengan produk brand global, akan tetapi diberi banderol jauh lebih rendah.

"Intinya spesifikasi global, harga lokal," tutup Teguh. (dhi)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya