Liputan6.com, Jayapura - Bocah Sy yang dianiaya oleh orangtua kandungnya sendiri masih terbaring di ruang bedah Rumah Sakit Dok 2, Jayapura, Papua. 2 Orang polisi wanita (polwan) masih menjaga Sy yang terlihat tidur terlelap.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Malam SCTV, Jumat (19/6/2015), kondisi kesehatan Sy terus membaik. Saat baru masuk, bocah malang ini terus menangis kesakitan. Kini Sy sudah bisa lebih banyak beristirahat dan tidak mengeluh sakit.
Lebam di kepala sudah mulai membaik, namun bekas luka akibat cubitan orangtua masih terlihat. Pada bagian jari Sy juga masih bengkak karena digigit oleh ibu kandungnya. "Kondisi anak kita ini sudah terjadi perubahan yang baik sekali," ucap Direktur RS Dok 2 Jayapura dokter Yerri Msen.
Advertisement
Sementara itu, kedua orangtua Syawal, Debi Husein dan Kurnia Jali yang sudah ditetapkan sebagai tersangka mengakui kesalahannya. Mereka menganiaya anak kandungnya sejak 20 Mei silam hanya karena Sy suka buang air kecil dan buang air besar di tempat tidur.
"Saya minta maaf, saya khilaf, saya menyesal. Kasihan anak ini masih kecil," ucap ibu kandung Sy, Debi Husein. Kini mereka menyesali perbuatannya.
Orangtua bocah Sy ditahan di Polresta Jayapura terungkapnya kasus penganiayaan berawal dari tetangga yang kerap melihat dan mendengar adanya penyiksaan terhadap Sy. Sy adalah anak keempat dari 4 bersaudara. (Vra/Ans)