Liputan6.com, Jakarta - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyatakan sepasang suami istri warga negara Indonesia (WNI) jadi korban akibat ledakan bom Senin 17 Agustus kemarin di Rajprasong, Bangkok, Thailand. Sang istri tewas, sementara suaminya luka berat dan masih dirawat intensif di Bangkok.
"Bapak dan Ibu tersebut adalah suami istri. Sehingga kita sudah melakukan kontak dengan keluarga untuk pengurusan selanjutnya. Atensi kita sekarang bersama dengan bapak yang sedang dioperasi tersebut. Mudah-mudahan operasinya berjalan dengan lancar," ucap Menlu Retno, seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Selasa (18/8/2015).
Sementara itu, keluarga korban tewas dan luka mendatangi Rumah Sakit Institut Kedokteran Forensik yang menampung para korban. Hingga tadi siang lokasi ledakan masih dipenuhi polisi. Mereka menyisir puing, kaca, dan benda lain yang bisa digunakan mencari petunjuk soal bom dan siapa yang membuat. Anjing pelacak dikerahkan untuk membantu tugas para polisi, sementara sisa ledakan mulai dibersihkan.
Advertisement
Memeriksa 15 CCTV di sekitar lokasi, polisi Thailand menemukan titik terang. Ada seorang pria dan wanita yang terlihat meletakkan tas di lokasi yang kerap didatangi turis mancanegara.
Senin malam lalu sebuah bom meledak di depan Kuil Erawan di Bangkok. Jeritan warga dan tubuh-tubuh terluka bergelimpangan di kuil setelah ledakan bom di pusat Kota Bangkok ini menewaskan sedikitnya 20 orang. 10 Di antaranya adalah warga Thailand, 1 warga Tiongkok, 1 warga Filipina, dan 1 WNI. Lebih dari 120 orang luka luka termasuk warga Taiwan, Singapura, dan Hong Kong. (Mar/Ado)