Liputan6.com, Jakarta - Rencana Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk menormalisasi Kali Ciliwung sedang berjalan. Demi menormalisasi, Pemprov DKI Jakarta harus menggusur permukiman-permukiman yang ada di sekitar bantaran Kali Ciliwung.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Minggu (30/8/2015), selain permukiman Kampung Pulo, salah satu yang akan terkena penggusuran juga adalah kawasan Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan.
Baca Juga
Namun berbeda dengan warga Kampung Pulo, Jakarta Timur, warga Bukit Duri terkesan tenang menyikapi rencana penggusuran. Mereka hanya bisa pasrah. Jika akan dilaksanakan penggusuran, warga Bukit Duri meminta pemerintah untuk memberikan ganti rugi.
Advertisement
"Kalau memang digusur, penggantian harus ada, memang rakyat tuh dianggapnya apa kepada atasan (pemerintah)," ucap salah seorang warga. Umumnya, warga Bukit Duri mengaku belum mendengar kapan tempat mereka akan digusur.
Melalui humas RT 05/RW 12 Bukit Duri, Pemprov DKI Jakarta secara resmi belum mengeluarkan pengumuman tentang penggusuran dan penggantian tempat tinggal.
"Dasarnya di sini juga kita tahunya soal penggusuran dari media, dari tv-tv, secara langsung itu belum pernah hanya lewat tv. Untuk pemindahan, sebenarnya mau dipindahin kemana sih, pertanyaan itu saja, sementara ini tuh dari seluruh warga di 05 dipindahinnya kemana, mereka hanya pengen tahu itu aja," kata Humas Rt 05/Rw 12 Bukit Duri Dede Soidah.
Oleh karena itu, warga Bukit Duri menginginkan Pemprov DKI Jakarta mau datang untuk duduk bersama guna membahas masalah penggusuran, tentang ke mana mereka akan dipindahkan hingga soal ganti rugi.
Para warga juga tidak menginginkan kejadian kerusuhan seperti di Kampung Pulo terjadi kembali. Mereka ingin penggusuran dapat berjalan dengan damai sesuai kesepakatan yang bersama. (Vra/Ado)