Sodetan Kali Ciliwung Masuki Tahap Pengeboran

Pembebasan tanah merupakan hal yang penting karena di lahan tersebut akan digunakan untuk mobilisasi alat bor.

oleh Liputan6 diperbarui 30 Agu 2015, 04:27 WIB
Diterbitkan 30 Agu 2015, 04:27 WIB
20150826-Pemasangan Turap Kali Ciliwung-Jakarta
Aktivitas pemasangan tiang pancang untuk turap di Kali Ciliwung, Kampung Pulo, Jakarta (26/08/15). Pemprov DKI Jakarta menargetkan pemasangan turap selesai dalam waktu tiga bulan. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Liputan6.com, Jakarta - Proyek pengerjaan Sodetan Kali Ciliwung sudah memasuki tahap pengeboran, tetapi masih terhambat dengan proses pembebasan tanah yang sedang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

"Kondisi saat ini untuk lubang pertama sudah selesai dan lubang kedua sudah hampir 400 meter dari 600 meter," kata Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane T Iskandar dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu 29 Agustus 2015.

Iskandar memaparkan, pembebasan tanah tersebut merupakan hal yang penting karena di lahan tersebut akan digunakan untuk mobilisasi alat bor.

Proyek Sodetan Kali Ciliwung ke Kanal Banjir Barat merupakan bagian dari pelaksanaan program pengendalian banjir di Provinsi DKI Jakarta dan merupakan program yang bertujuan untuk mengurangi banjir dengan membuat saluran terowongan bawah tanah yang menghubungkan Kali Ciliwung dengan Kanal Banjir Timur (KBT) melalui Kali Cipinang.

Dengan demikian, lanjutnya, sebagian debit air pada saat banjir di Kali Ciliwung dapat dialihkan minimal sebesar 60 meter kubik detik.

Beroperasi Agustus 2016

Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menyatakan Sodetan Ciliwung yang berfungsi mengalihkan aliran air dari Kali Ciliwung ke Kanal Banjir Timur ditargetkan telah dapat beroperasi pada Agustus 2016.

"Mudah-mudahan bisa kami selesaikan finalnya Agustus 2016," kata Basuki.

Menurut Basuki ketika itu, saat ini pipa pertama sudah 600 meter dan pipa kedua sudah mencapai 145 meter, sehingga diharapkan akhir September 2015 juga sudah dapat tembus di tengah di sekitar Jalan Otista 3.

Selain itu, lanjutnya, pihaknya juga membuat penjadwalan apabila akhir Agustus 2015 pembebasan lahan di sekitar daerah Bidaracina, Jakarta Timur bisa selesai, maka dinilai bakal membuat target Agustus 2016 bisa tercapai.

Ia menjelaskan pembebasan lahan tersebut diperlukan sebagai lokasi pekerjaan proyek untuk memasukkan batangan-batangan pipa yang menjadi struktur konstruksi utama terowongan raksasa ini.

Ada sebanyak 3 titik lokasi yang menjadi lokasi pekerjaan tersebut yaitu di Kebon Nanas yang menjadi tempat keluarnya air menuju Kalimalang, lalu Jalan Otista 3 yang menjadi lokasi pertengahan, serta Bidaracina yang menjadi tempat keluar masuknya air yang berada di sisi Sungai Ciliwung. (Ant/Ado/Vra)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya