Kabut Asap Semakin Pekat, Bandara di Palembang Kembali Lumpuh

Meski lumpuh, Bandara Sultan Mahmud Badaruddin, Palembang, masih didatangi para calon penumpang dan sejumlah penjemput.

oleh Liputan6 diperbarui 29 Sep 2015, 02:15 WIB
Diterbitkan 29 Sep 2015, 02:15 WIB
Kabut Asap Semakin Pekat, Bandara di Palembang Kembali Lumpuh
Meski lumpuh, Bandara Sultan Mahmud Badaruddin, Palembang, masih didatangi para calon penumpang dan sejumlah penjemput.

Liputan6.com, Jakarta Bandara Sultan Mahmud Badaruddin, Palembang, masih didatangi para calon penumpang maupun sejumlah penjemput. Meski aktivitas penerbangan lumpuh akibat kabut asap pekat, mereka tetap berharap ada pesawat yang tiba maupun yang akan diberangkatkan.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Malam SCTV, Senin (28/9/2015), padahal sejak Senin pagi, sejumlah maskapai sudah membatalkan penerbangan, karena jarak pandang hanya 300 meter. Ada beberapa maskapai yang sudah membuka check in, namun tidak ada kepastian tentang keberangkatan. Sebab pesawat yang akan berangkat menunggu pesawat yang tiba.

Sementara jarak pandang di landasan pacu belum bisa digunakan untuk mendarat pesawat. Karena ketidakpastian ini pula, calon penumpang berharap kepada pemerintah untuk segera mengatasi kabut asap.

Nasib serupa juga dialami Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru. Sudah 3 hari bandara ini lumpuh, karena jarak pandang di landasan pacu berkisar antara 100 hingga 200 meter.

Akibatnya tidak satupun pesawat yang berani mendarat maupun terbang. Memburuknya kabut asap, tidak hanya di Kota Pekanbaru, tapi merata di 12 kabupaten kota di Provinsi Riau.

Sementara itu kondisi di Bandara Kalimarau, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, sudah mulai membaik. Aktivitas penerbangan pun mulai normal. Jarak pandang sudah mencapai 5 ribu meter di landasan pacu, sehingga layak untuk penerbangan. Kondisi udara membaik setelah 2 hari diguyur hujan deras, sehingga kabut asap menghilang.

Namun itu belum menjamin bandara aman dari selimut kabut asap. Sebab kebakaran lahan gambut masih berlangsung di sejumlah kawasan di Kalimantan Timur. (Dan/Ali)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya