Liputan6.com, Jambi - Kabut asap tebal masih menyelimuti Kabupaten Muaro Jambi, Jambi. Dari ketinggian 5.000 kaki, daratan terlihat samar karena asap yang sangat pekat.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Rabu (30/9/2015), Bandara Sultan Thaha Jambi pun masih ditutup meski jarak pandang sudah bertambah dari 400 meter ke 700 meter.
Waterbombing atau bom air untuk memadamkan titik api yang rencananya akan dilakukan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pun batal karena minimnya jarak pandang.
Advertisement
"Memang dari Jambi tadi kita terbang kemudian kita masuk Desa Pedak tadi itu sangat pekat sekali, sehingga tidak bisa turun helikopter kita. Mau mendarat sangat sulit sekali sehingga pilot mengatakan ini berbahaya sehingga kita balik lagi ke Jambi," ucap petugas satgas pengendalian kabut asap Jambi Mayor Inf Imam Syafei.
Di Palembang, Sumatera Selatan, satgas penanggulangan bencana kebakaran lahan dan hutan terus berupaya memadamkan titik api. Bersama dengan pemadam kebakaran setempat, warga, dan para personel TNI juga membantu serta berusaha memadamkan api dari darat serta memantau titik api dan menggarami awan dari helikopter agar lekas menjadi hujan.
Di Pekanbaru, Riau, Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) berada di level berbahaya. Sudah nyaris sebulan terkepung asap, hari ini jarak pandang lalu lintas berkisar diantara 100 meter. Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II belum beroperasi dan sekolah terpaksa juga kembali diliburkan selama 2 hari ke depan. (Vra/Ado)