Tak Tahan Kabut Asap, Belasan Balita di Riau Diberi Oksigen

Di Pekanbaru sejumlah balita mengalami sesak napas dan harus diberi bantuan oksigen di ruang perawatan Rumah Sakit Awal Bros.

oleh Liputan6 diperbarui 08 Okt 2015, 02:09 WIB
Diterbitkan 08 Okt 2015, 02:09 WIB
20151007-Balita Asap-Riau
(Liputan 6 TV)

Liputan6.com, Pekanbaru - Korban akibat kabut asap terus berjatuhan. Di Pekanbaru, Riau, sejumlah balita bahkan mengalami sesak napas dan harus diberi bantuan oksigen di ruang perawatan Rumah Sakit Awal Bros pada Rabu siang kemarin.

Adalah balita bernama Irwansyah yang terpaksa dirawat karena mengalami sesak napas disertai batuk pilek dan demam panas. Selain  Irwansyah, belasan balita yang lain pun juga dirawat dengan keluhan yang sama.

Pihak rumah sakit menyatakan bahwa sebagian besar balita yang dirawat terkena infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA yang disebabkan kabut asap. Seperti ditayangkan Liputan 6 Malam SCTV, Rabu (7/10/2015).

Dari data terbaru yang disampaikan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Riau, jumlah penderita penyakit ISPA saat ini mencapai lebih dari 50 ribu orang yang sebagian besar penderita adalah anak-anak dan lansia.

Sementara itu, udara di Kota Palembang sepanjang hari Rabu kemarin masih memburuk akibat diselimuti kabut asap yang kian pekat serta kualitas udara yang masih berada pada level berbahaya.Kendati demikian belum semua warga yang menggunakan masker saat beraktivitas di ruang terbuka.

Menurut data dari BMKG Sumsel, kabut asap masih menyelimuti ibukota Provinsi Sumatera Selatan karena masih terdapat 457 titik api yang menyebar di beberapa wilayah. Meski upaya pemadaman kebakaran lahan sudah dilakukan, tapi kabut asap tetap belum bisa diatasi.

Kondisi yang sama juga terlihat di Tanjung Redeb, Kalimantan Timur. Kabut asap yang sempat menghilang selama sepekan kembali muncul dan bahkan lebih pekat dari sebelumnya. Kondisi ini karena pembakaran lahan masih berlangsung di beberapa wilayah. Sayangnya sebagian warga yang beraktivitas di luar ruangan belum menggunakan masker. (Mar/Ans) 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya