Liputan6.com, Sumbawa - Di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), kerbau tidak hanya bisa diadu cepat dalam barapan kerbau. Susu kerbau juga bisa diolah menjadi pelopo, jajanan khas Taliwang.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Sabtu (10/10/2015), di bawah teriknya matahari, para joki sekuat tenaga memacu kerbau berlari melintasi arena. Tubuh berbalur lumpur tidak masalah.
Barapan kerbau sangat menarik disaksikan. Kerbau yang biasa lamban bergerak, dipacu melintasi arena sepanjang 80 meter. Berbeda dengan karapan sapi yang dilakukan di lapangan rumput, barapan kerbau digelar di sawah penuh lumpur.
Advertisement
Ratusan pasang kerbau ini bukanlah sembarang kerbau. Mereka diternak untuk barapan dan mendapat perlakuan khusus. Awalnya, masyarakat Sumbawa menggelar barapan sebelum musim tanam, sebagai salah satu ritual yang dipercaya bisa memanggil hujan.
Dari barapan kerbau, saatnya mencicipi pelopo di Taliwang, Sumbawa Barat. Salah satu penjualnya adalah Ibu Fitriah, generasi ketiga penjual jajanan tradisional ini.
Pelopo dibuat dari susu kerbau, terong para, dan gula merah. Terong para atau terong liar ini digunakan sebagai zat pengental alami.
Cara membuatnya mudah, cukup mencampurkan semua bahan menjadi satu. Usai dicetak, pelopo dikukus hingga adonan susu mengeras.
Semangkok pelopo dihargai Rp 5.000, sementara untuk ukuran besar Rp 10.000. Anda juga bisa menambahkan tape untuk menambah variasi tekstur dan rasa, cukup dengan Rp 1.000. Anda tertarik? (Nda/Sun)