Kebakaran Lahan, Suku Anak Dalam Mengemis di Pasar

200 Ribu orang Suku Anak Dalam saat ini masih hidup berpindah-pindah di pedalaman hutan di Jambi.

oleh Liputan6 diperbarui 03 Nov 2015, 14:59 WIB
Diterbitkan 03 Nov 2015, 14:59 WIB
Orang Rimba
Orang Rimba atau Suku Anak Dalam. (kkiwarsi.wordpress.com)

Liputan6.com, Jambi - Warga Suku Anak Dalam dari Dusun Kotoboyo, Kabupaten Batanghari, Jambi, terlunta-lunta akibat kebakaran lahan dan hutan yang menimpa permukiman mereka. Bahkan mereka kedapatan mengemis di Pasar Jambi, untuk menyambung hidup.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Selasa (3/11/2015), satu kelompok yang terdiri dari 6 orang dewasa dan 3 balita dibawa ke kantor Dinas Sosial.

Merasa iba, Pemkot Jambi pun memberikan bantuan sembako serta uang sebagai bekal kembali ke desa mereka.

Sebanyak 200 ribu orang Suku Anak Dalam saat ini masih hidup berpindah-pindah di pedalaman hutan di Provinsi Jambi. Ketergantungannya terhadap alam membuat suku minoritas ini terkena dampak ketika sebagian besar lahan hutan di Jambi terbakar.

Agar kehidupan mereka lebih terjamin, Presiden Jokowi, Jumat pekan lalu meminta mereka untuk hidup menetap.

Presiden dan para menteri juga memberikan kartu BPJS kesehatan pada Suku Anak Dalam, untuk digunakan memeriksa kesehatan ke puskesmas terdekat. (Dan/Sun)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya