Bandara Tutup, Pariwisata Bali Merugi hingga Rp 45 Miliar

Kepala Dinas Pariwisata Bali mengatakan 25 ribu wisatawan batal berlibur ke Pulau Bali.

oleh Liputan6 diperbarui 11 Nov 2015, 08:41 WIB
Diterbitkan 11 Nov 2015, 08:41 WIB
bali
Bali masih menjadi destinasi wisata favorit untuk berlibur

Liputan6.com, Denpasar - Dampak erupsi anak Gunung Rinjani, Barujari, sempat menghentikan aktivitasBandara Ngurah Rai, Badung, Bali, selama 6 hari.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Rabu (11/11/2015), Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Anak Agung Gede Yuniartha Putra, mengatakan 25 ribu wisatawan batal berlibur ke Pulau Bali.

Kondisi ini berdampak turunnya tingkat hunian hotel, hingga sektor pariwisata Bali mengalami kerugian US$ 1.500 per orang atau total mencapai Rp 45 miliar.

Dampak penutupan bandara di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), berakibat lonjakan penumpang kapal cepat wisata tujuan Bali hingga dua kali lipat.

Wisatawan asing maupun domestik memilih transportasi ini meski dengan harga lebih mahal. Lonjakan penumpang dimanfaatkan para pemilik jasa kapal cepat, dengan menaikkan ongkos penyeberangan hingga 50%, dari harga semula Rp 150 hingga Rp 200 ribu menjadi Rp 250 hingga Rp 300 ribu.

Sejak terjadinya erupsi Gunung Barujari, angkutan darat seperti bus dan juga kapal laut menjadi alternatif pilihan para penumpang maskapai penerbangan untuk keluar dari Lombok dan kembali ke wilayahnya masing-masing. (Dan/Rmn)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya