Liputan6.com, Jakarta - Kegiatan belajar mengajar di SMPN 2 Kota Bengkulu tampak berbeda. Duka masih menyelimuti puluhan siswa atas meninggalnya Bagas Alvravigo, remaja yang menjadi korban salah tembak ayah sendiri, Aiptu Bekti Sutikno.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Jumat (28/4/2017), guru kelas Bagas merasa kehilangan. Ia tak percaya sosok berprestasi di bidang olahraga dan pandai bergaul itu jadi korban salah tembak.
"Semuanya ikut merasa sedih. Mendengarnya saja masih merasa sedih," kata guru kelas Bagas, Harmeini Kustati.
Advertisement
Selain guru, teman sekelas Bagas juga merasa kehilangan atas tewasnya sahabat mereka tersebut. Menurut para teman, Bagas merupakan sosok yang baik dan pintar.
"Baik orangnya, rajin, pintar," tutur teman sekelas Bagas, Luki.
Rabu 26 April 2017, Bagas dikira pencuri oleh ayahnya yang mendengar pintu kamar terbuka. Sang ayah lalu melepaskan tembakan ke arah Bagas.
Usai kejadian salah tembak tersebut, sang ayah langsung pergi. Nantinya, jika terbukti ada unsur kelalaian, pelaku terancam hukuman lima tahun penjara.
Saksikan penuturan teman dan guru korban salah tembak ayah kandung berikut ini.